Selamat datang semoga nyaman disini, bermanfaat dan jangan lupa bagikan tulisan ini

Monday, February 18, 2013

MONJALI


Monumen Jogja Kembali (MONJALI)






Monumen ini dibangun pada tanggal 29 Juni 1985, dengan Upacara Tradisional Penanaman Kepala Kerbau dan Peletakan Batu Pertama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.Semula gagasan untuk mendirikan Monumen yang berskala Nasional ini dilontarkan oleh Bapak Kolonel Soegiarto selaku Wali Kotamadya Yogyakarta, dalam peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1983.
Atas saran/usulan Bapak DR. Ruslan Abdulgani dan Bapak Marsudi.Dipilihnya nama “Yogya Kembali” dengan pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya presiden Soekarno , wakil presiden, pimpinan negara yang lain pada 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal ini dapat dipandang sebagai titik awal Bangsa Indonesia secara nyata bebas dari cengkeraman penjajah khususnya Belanda dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kelangsungan hidup negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.



Dilihat dari bentuknya monumen ini berbentuk kerucut / gunungan dengan ketinggian 31,80 meter adalah sebuah gambaran “Gunung Kecil” ditempatkan disebuah lereng Gunung Merapi. Gunung ini sangat berarti bagi Yogyakarta baik secara faktual maupun simbolik. Muntahan lava Gunung Merapi memberikan kesuburan bagi cakrawala Yogyakarta dimanapun seseorang berada, dari Gunung Merapi pula sungai Winongo dan Code yang mengalir melalui kota Yogyakarta.

Secara simbolik bersama laut selatan (Istana Ratu Kidul) yang berfungsi sebagai “Yoni” dan Gunung Merapi sebagai “Lingga” merupakan suatu kepercayaan yang sangat tua dan berlaku sepanjang masa. Bahkan sementara orang menyebut monumen ini sebagai tumpeng raksasa bertutup warna putih mengkilat dalam tradisi Jawa tumpeng seolah-olah sebagai bentuk gunung yang dapat dihubungkan dengan kakayun atau gunungan dalam wayang kulit, yang melambangkan kebahagiaan/kekayaan kesucian, dan sebagai penutup setiap episode.

Monumen ini terletak di Jalan Lingkar Utara, Dusun Jongkang, Desa Sariharja Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49-920m2. Lokasi ini ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan alternatif diantaranya terletak di garis poros antara Gunung Merapi – Monjali – Tugu Pal Putih – Kraton – Panggung Krapak – Laut Selatan merupakan “Sumbu Imajiner” yang pada kenyataannya sampai sekarang masih dihormati oleh masyarakat Yogyakarta, dan menurut kepercayaan bersatunya Lingga dan Yoni akan menimbulkan kemakmuran di tempat ini sebagai batas akhir ditariknya mundur tentara Belanda ke arah utara; usaha kesinambungan tata kota kegiatan dan keserasian Daerah Yogyakarta.
Monumen ini diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 06 Juli 1989 dengan penandatanganan prasasti. Adapun tujuan pembangunan monumen ini adalah sebagai berikut :
a.            Mengabadikan peristiwa kembalinya Ibukota Yogyakarta ke tangan bangsa Indonesia. Perjuangan tersebut tidak melalui jalan yang mudah, tetapi dengan berbagai cara baik bersenjata, diplomasi maupun perang urat saraf dan sebagainya
b.            Memperingati kembalinya Ibukota RI Yogyakarta ke tangan bangsa Indonesia sekaligus berakhirnya kolonialis Belanda di Indonesia.
c.             Merupakan ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih kepada para pahlawan yang telah mengorbankan jiwanya dalam merebut kembali Yogyakarta sebagai Ibukota RI
d.            Mewariskan dan melestarikan jiwa, semangat nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia kepada generasi penerus, sebagai wahana pendidikan, mempertebal identitas dan watak bangsa Indonesia yang patriotik, luhur, harga diri, ulet dan tahan menderita dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.

Sebagai bangunan monumental diharapkan Monjali dapat digunakan sebagai sarana rekreasi, sarana pendidikan dan penelitian akan kronik sejarah perjuangan. Secara nyata bisa dilihat, dirasakan dan diresapi oleh generasi penerus dengan demikian kecintaan akan tanah air dan sejarah perjuangan bangsanya tidak akan larut oleh situasi, kondisi, arus informasi, dan globalisasi serta meningkatkan ketahanan nasional.
Keberadaan Monjali di tengah-tengah khasanah museum perjuangan yang lainnya di seluruh Nusantara dapat kita simak dan kita pahami penyajian koleksi berikut ini.

A. TAMAN DAN SEKITARNYA
Bila pengunjung masuk Monjali melalui pintu timur dapat diamati koleksi antara lain:
1.            Replika Pesawat Cureng terletak di taman bermain sebelah utara portir timur.
2.            Meriam PSU-S60 kaliber 57 mm dan meriam PSU Bofors L-60 kaliber 40 mm, di sudut Plaza Timur.
3.            Bila pengunjung masuk melalui pintu Portir Barat dapat diamati koleksi antara lain : Replika Pesawat Guntai yang terletak di taman sebelah area parkir.
4.            Meriam PSU-S60 Kal 57 mm dan PSU Bofors L-60 kal. 40 mm.
5.            Logo/lambangDi tengah plaza berdiri tiang bendera merah-putih sebagai tanda bahwa plaza ini berfungsi sebagai tempat upacara. Juga berfungsi untuk menikmati pemandangan Monjali dengan latar belakang Gunung Merapi. Di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha dimanfaatkan pula oleh masyarakat sekitar untuk melaksanakan ibadah sholat Ied.Sebagai pembatas plaza dan halaman dalam dibangun dinding rana yang memanjang dari timur ke barat, tinggi 3 m dan panjang 60 m di tengah-tengah dinding rana bagian luar dipasang logo. Lambang Monjali yang berbentuk lingkaran dengan garis silang yang membelah dan dihiasi dengan ornamen gapuro berjumlah empat. Yang dibaca “Gapuro Papat Ambuka Jagad” yang ditulis dengan huruf Jawa, hal ini Surya Sengkala yang dapat diartikan sebagai angka tahun terjadinya peristiwa Yogya Kembali. Gapuro = 9, Papat = 4, Ambuka = 9, Jagad = 1, bacanya dibalik menjadi tahun Masehi 1949.
6.            Daftar Nama-Nama PahlawanNama pahlawan yang gugur di Daerah Wehrkreis III pada tanggal 19 Desember 1948 – tanggal 28 Juni 1949, sejumlah 422 antara lain : 168 orang AD, 30 orang AL, 42 orang AU, 32 orang Polisi Negara, 8 orang Cadet Militer Akademi, 37 orang TNI Brigade XVII/TP, 10 orang PNS dan Gerilyawan/Rakyat pejuang 122 Orang, sedangkan untuk pahlawan yang tidak dikenal disediakan satu bidang khusus di tengah-tengah rana dengan dituliskan kalimat “Pahlawan Tidak Dikenal” dan di bawahnya dikutip syair Chairil Anwar berjudul “Kerawang – Bekasi” “………Kami Cuma tulang-tulang berserakanTapi adalah kepunyaanmuKaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau kau jiwa kami melayang untuk kemerdekaanKemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apaKami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkataKaulah sekarang yang berkata……………”

B. KOLEKSI HALL LANTAI SATU
Dari halaman dalam ini kita amati bangunan induk MONJALI yang berdiri kokoh, dan terlihat pintu masuk lantai II menghadap ke selatan. Bangunan induk ini dikelilingi dengan kolam yang berfungsi sebagai pengaman dan dalam tradisi Jawa dapat diartikan sebagai penolak balak. Namun sebelum ke lantai II, pengunjung terlebih dahulu menuju lantai I dengan mengelilingi kolam sebelah barat, pintu masuk lantai I berada di sebelah barat.
Lantai pertama terdiri dari :-Ruang Pengelaola atau ruang bagian umum yang berfungsi sebagai ruang kerja, yang dilengkapi dengan ruang informasi.-Ruang perpustakaan berada di sebelah kiri pintu keluar lantai satu, perpustakaan MONJALI merupakan perpustakaan khusus yang menyediakan bahan-bahan referensi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan dapat dimanfaatkan oleh umum.-Ruang serbaguna terletak di tengah-tengah bangunan lantai I yang dilengkapi dengan panggung terbuka.-Ruang bagian operasional.-Ruang souvenir terletak di samping kanan pintu keluar lantai I (pintu sebelah timur).Hall Lantai I dipamerkan koleksi diantaranya :
1.            Patung Dada Panglima Besar Jendral Soedirman dan Letnan Jendral Oerip Soemoharjo.
2.            Panil foto pelaksanaan Pembangnan MONJALI berada disamping kanan patung dada Pangsar Jendral Soedirman.
3.            Patung foto Imam Bonjol (1722 – 1864)
4.            Meriam Jugo M-48
5.            Dokar Tentara Pelajar
6.            Patung Nyi Ageng Serang
7.            Meriam PSU Akan Bofors
8.            Patung Tengku Umar (1854 – 1899)
9.            Patung Tjut Nyak Dien (1850 – 1908)
10.          Meriam PSU Ourlikon Kal – 20 mm
11.          Meriam Jugo M-48 Kal. –76 mm
12.          Panil dinding foto kegiatan Tentara Pelajar
13.          Dinding Ruang Serbagunan

KOLEKSI MUSEUM
Museum MONJALI merupakan museum khusus dalam kategori museum sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kurun waktu perang kemerdekaan tahun 1945 –1949. Museum ini berada di lantai pertama dan menggunakan empat ruang masing-masing berukuran 146 m2. Adapun koleksi museum ini adalah benda-benda visual, audiovisual, korporil, replika dan bagan-bagan struktur organisasi yang tata pamerannya disusun kronologis tematis, kronologis tipelogis sesuai alur sejarah perjuangan bangsa Indonesia selama perang kemerdekaan dengan maksud untuk memudahkan memahami perjalanan sejarah dimasa revolusi phisik. Dalam penyajiannya dilengkapi dengan sarana tata pameran berupa panil di dinding, schutsel, boxsistim dan vitrin (tengah, sudut dan dinding) yang dijabarkan berikut ini :

A.RUANG MUSEUM
Merupakan ruang pamer tetap dengan Thema “SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN” di ruang museum I disajikan benda-benda koleksi yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia dari peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan hingga penumpasan PKI di Madiun tahun 1948, sebagaimana penyajian di bawah ini :
1. Panil Tegak I
Pada panil ini disajikan dokumen foto-foto peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta terdiri dari :a.Ibu Fatmawati ketika menjahit Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi 17 Agustus 1945.b.Pembacaan Teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta jam 10.00.c.Upacara pengibaran Bendera Merah Putih oleh Latief Hindraningrat dan Suhud Martakusuma.d.Sebagian dari anggota Kabinet Indonesia Pertama setelah pelantikan tanggal 14 Nopember 1945 (3 bulan).

2. Panil Dinding I
Disajikan 4 bingkai dokumen foto peristiwa sewaktu rakyat Jakarta dalam menyambut Gema Proklamasi di lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945 terdiri dari :a.Rakyat Jakarta berbondong-bondong menuju lapangan Ikada untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.b.Presiden Soekarno ketika menyampaikan pesan singkat, beliau tidak jadi berpidato hanya menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia agar tetap percaya kepada para pemimpinnya.c.Suasana rapat umum di lapangan Ikada yang dijaga oleh bala Tentara Jepang.Sebagaian rakyat yang hadir di lapangan Ikada, nampak spanduk yang mereka bawa antara lain berbunyi “SATU TANAH AIR SATU BANGSA DAN SATU TEKAD TETAP MERDEKA”

3.Vitrin Sudut I
Dalam Vitrin ini dilestarikan benda-benda koleksi yang mendukung perjuangan phisik bersenjata rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang berupa :a.Mikrophone, dilengkapi dengan ilustrasi masyarakat Yogyakarta dalam menyambut Gema Proklamasi.b.Sabil Morsose 2 buah milik Prajurit Indonesia yang telah mengikuti pendidikan militer Jepang.c.Bambu runcing, dilengkapi dengan potret diri Kyai Haji Subchi.
4. Panil Dinding 2
Disajikan 4 bingkai dokumen foto situasi rakyat Yogyakarta sewaktu menyambut Gema Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, terdiri dari :a.Sri Sultan Hamengku Buwana IX, usai menyatakan bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan merupakan bagian dari Daerah Istimewa dalam Negara Indonesia, 5 September 1945.b.Sebagian jenazah korban dari pertempuran Kotabaru, Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1945.c.Suasana Konggres Pemuda yang pertama yang bertempat di Gedung Senisono Yogyakarta pada tanggal 10 November 1945, d.AURI dengan pesawat Cureng yang baru saja berhasil diperbaiki, berdemonstrasi di atas kota Yogyakarta untuk memeriahkan jalannya Konggres Pemuda yang pertama.

5. Panil Dinding 3
Disajikan sebuah bagan susunan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dilengkapi peta timbul Wilayah DIY.

6. Panil Dinding 4
Disajikan 6 bingkai foto perjuangan bangsa Indonesia dalam bidang politik diplomasi, ekonomi, pendidikan dan sosial budaya setelah Ibukota RI berkedudukan di kota Yogyakarta antara lain :a.Berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada di Pagelaran Kraton Yogyakarta.b.Kegiatan APWIc.PERESMIAN DAN PEMBUKAAN Bank Negara Indonesia di bekas Gedung Javasche Bank Yogyakarta.d.Contoh uang ORI, sebagai pengganti mata uang NICA.e.Barisan bambu runcing.f.Gerakan pemberantasan buta huruf di Yogyakarta.

7. Panil Dinding 5
Disajikan 6 bingkai foto sebagai kelanjutan dari penyajian Panil Dinding 5 terdiri dari : a.Pelantikan BPKNIP, di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta.b.Suasana pelantikan laskar-laskar perjuangan rakyat dalam memperkokoh TRI di Yogyakarta.c.Kegiatan para seniman patung Yogyakarta.d.Penurunan bantuan obat-obatan dari India.e.Suasana demonstrasi rakyat Pasundan di Yogyakarta.f.Presiden Soekarno membuka pemberantasan buta huruf di alun-alun utara Keraton Yogyakarta.

8. Teras Sudut Ruang Museum
Dalam teras sudut ruang museum ini dilestarikan senjata-senjata revolusi phisik hasil rampasan Jepang dan Sekutu selanjutnya digunakan sebagai modal dasar rakyat Indonesia dalam merebut, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan antara lain : Senapan Brouwning, Senapan Mesin Ringan MKI, Mortir 80, Senapan masin Berat HBEL, Water Matel, dan Replika Kekikanyu serta Leuwis. Disamping itu juga dilestarikan unsur-unsur pendukung kekuatan bersenjata yang berupa replika pakaian seragam antara lain :a.HEIHO b.PETA c.LASWI d.POLISI ISTIMEWA e.GERILYA f.T.P. g.CADET VAANDRIGT

9. Vitrin Dinding I
Didalam vitrin dilestarikan berbagai jenis senjata tajam milik pejuang yang digunakan selama perang kemerdekaan berupa : 3 buah keris, 2 buah samurai, 2 buah tombak, kudi dan golok serta replika perlengkapan prajurit PETA : Hango dan Syuitho.

10. Vitrin Dinding 2
Dilestarikan beberapa pucuk senjata api hasil rampasan dari Jepang, Sekutu dan Belanda yang selanjutnya digunakan untuk perang kemerdekaan. Terdiri dari : sepucuk senapan mesin ringan MKI dan mortir 50 serta 2 buah peluru mortir.

1. Vitrin Tengah I
Disajikan 2 buah miniatur perahu, perahu Jungkung dan perahu Mayang sebagai visualisasi peranan M/TKR AL RI dalam Operasi Lintas Laut Jawa Bali selama perang kemerdekaan. Kedua perahu ini sumbangan dari Bp Laksamana Pertama Haji Abdul Majid tanggal 13 September 1995.

12. Vitrin Tengah 2
Disajikan 2 buah miniatur kapal, kapal Pinisi sebagai visualisasi peranan ALRI dalam mendukung sejarah kebaharian khususnya di Pangkalan Teluk Palembang. Kapal Gajahmada I yang digunakan ALRI dalam pertempuran melawan kapal Perang Belanda di teluk Cirebon yang menyebabkan gugurnya Kapten Laut Samadikun beserta anak buahnya tanggal 5 Januari 1947. Miniatur kapal ini sumbangan dari Sub Dinas Sejarah dan Tradisi ABRI. Dinas Penerangan AL, Jakarta 16 Februari 1996.

13. Panil Tegak 2
Disajikan 4 bingkai dokumen foto peristiwa pertempuran rakyat Indonesia melawan Sekutu di Surabaya terdiri dari :a.Suasana pertempuran Surabaya oleh Bung Tomo 10 November 1945.b.Suasana pejuang arek-arek Surabaya waktu menghadapi Tentara Sekutu/NICA.c.Panglima Divisi Mayor Jendral Sungkono saat melapor kepada Panglima Jendral Soedirman tentang peristiwa gencatan senjata di Surabaya.d.Upacara Pemberian Ijasah lulusan Militer Akademi Yogyakarta oleh Presiden Soekarno di Istana Kepresidenan Yogyakarta.

14. Panil Dinding 6
Disajikan sebuah bagan Struktur Organisasi PETA wilayah Jawa Tengah.

15. Panil Dinding 7
Disajikan sebuah bagan Struktur Organisasi Badan Keamanan Rakyat (BKR)

16. Panil Dinding 8
Disajikan sebuah Bagan Struktur Organisasi Tentara Kemanan Rakyat (TKR)

Monumen ini sangat tepat menjadi sarana kita untuk memahami sejarah tanpa harus merasa digurui karena peran pemandu dalam menyampaikan setiap cerita dalam diorama sangat menarik dan tidak menjemukan. Disini pengunjung akan disegarkan kembali ingatannya akan sejarah perjuangan bangsa dan mengetahui siapa saja tokoh-tokoh dibalik perjuangan itu. Tidak salah apabila anda mengunjungi monumen ini bersama keluarga karena selain semua tempat yang telah disebutkan monumen ini juga dilengkapi dengan taman yang terletak di bagian barat dan timur. Beberapa pentas seni seperti keroncong dan campur sari sering diselenggarakan ditaman monumen ini terutama dalam perayaan-perayaan seperti Hari Raya Idul Fitri.

Sunday, February 10, 2013

BIOLOGI PERNAFASAN


Sistem Pernafasan pada Manusia


Rongga Hidung
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
Pangkal Tenggorok
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
Batang tenggorok
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Alveolus dalam paru-paru jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-pembuluh kapiler darah.
Pertukaran Gas dalam Alveolus
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas.
Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.
Proses Pernapasan
Bernapas meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara pernapasan dan mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan. Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas disebut ekspirasi.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Kapasitas Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
Gangguan Pernafasan
  1. Asma
 Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya  seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga  dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
  1. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari:
  1. Influensa
Influensa atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influensa. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
 Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa.
 Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
  1. Flu burung
Flu burung atau  avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
 Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
 Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
 Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
  1. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi  adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang  babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
 Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
  1. Asbestosis
 Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
  1. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh  lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
  1. TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
  1. Emfisema
 Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala:
·         Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
·         Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
  1. Kanker Paru-Paru
 Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
  1. Pneumonia
 Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

Saturday, February 9, 2013

CONTOH PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN


KOMITE SEKOLAH
   SDN 2 PALABUHANRATU
     Alamat : Jln. Bhayangkara No. 003 Palabuhanratu Sukabumi Telp. (0266) 434787
Web Sites : http://www.sdn2palratu.com       e_mail : sdn2_palratu@yahoo.co.id
      NPSN 20253594       NSS 101020623003
 

Nomor            :   02/KS/PRM/X/2009
Lampiran       :   1 (Satu) berkas
Perihal           :   Permohonan Bantuan

Kepada Yth,
PT. PLN Persero
di
       Tempat

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillaahirrahmaanirrahim
          Sehubungan dengan kurangnya sarana pembelajaran di SDN 2 Palabuhanratu untuk menunjang Mutu Kompetensi Siswa, maka kami memberanikan diri untuk mengajukan permohonan bantuan kepada Perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.
          Atas bantuannya, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.


Mengetahui,
Kepala Sekolah

 



A  N  S  O  R  I, S.Pd
NIP. 19550310.198011.1.001
Palabuhanratu,  Oktober 2009
Ketua Komite Sekolah




SURYADI, S.Pd.I



Menyetujui dan Mengesahkan,

Mengetahui,
Camat Palabuhanratu




DEDI CHARDIMAN, S.IP,M,Si
NIP. 19640421.198310.1.001

Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Palabuhanratu




Drs. HILMAN, MM
NIP. 19580302.199403.1.002




CONTOH MAKALAH KIMIA


KATA PENGANTAR
Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah Kimia, Makalah ini merupakan persyaratan untuk mencapai standard kelulusan Ulangan Harian pelajaran kimia kelas XI IPA.

Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan sktuktur atom,sistem periodik,ikatan kima dan terokimia. penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu,  kepada  guru pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  kami  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.



                                                                                Pelabuhan ratu desember  2012

       Penulis





i





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan system periodik unsur mulai dari pengelompokkan unsur – unsur yang sederhana hingga pengelompokkan yang secara modern. Sistem priodik merupakan suatu cara untuk mengelompokkan unsure-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur mengalami  sejarah perkembangan, sifat logam, non logam, hukum-hukum, golongan, peride, dan sifat-sifat unsur  dalam system periodik modern.
B.       Rumusan  Masalah
Berdasarkan  pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.    menjelaskan  pengertian stuktur atom
2.    Menjelaskan sistem periodik unsur
3.    pengelompokan unsur-unsur berdasarkan hukum-hukum
4.    menjelaskan pengertian terokimia
5.    menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi

C.       Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.      Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang khususnya menyangkut sistem periodik Unsur.
2.      Untuk memperkaya  khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang berkaitan dengan system periodik Unsur.
3.      Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang sistem periodik unsur




BAB II
PMBAHASAN
A.    STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA
I. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM
a.       Teori yang mendasari
1. Teori / hukum Einstein dikenal dengan energi foton
E= mc2
artinya suatu materi yang bermasa 1 gram mempunyai energi sebasar 8.9874 x 10 10 kj.
Menurut Einstein radiasi gelombang elktromagnetik mempunyai sifat partikel dan radiasi ituDikenal dengan energi foton.
2. Teori Max Planck
Menurut planck radiasi gelombang elektromagnetik bersifat diskrit artinya suatu benda hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnetik dalam ukuran paket-paket kecil yang disebut dengan kuanta/kuantum.
Besarnya energi itu tergantung kepada frekuensi dan panjang gelombang radiasinya.
E = hv
E= hc/λ
E = Energi foton
h = tetapan planck (h= 6.63×10-34 js)
energi foton berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya, semakin besar panjang gelombang semakin kecil energi fotonnya.
3. Hipotesis Louis de Broglie
Menurut de Broglie suatu benda bermasa m yang bergerak dengan kecepatan v membentuk gelombang sebesar
λ = h/mv
Sehingga de Broglie menyimpulkan bahwa materei dapat btersifat sebagai partikel dan dapat bersifat sebagai gelombang . electron sebagai partikel juga mempunyai sifat gelombang. Hal inilah yang mendasari lahirnya teori atom mekanika kuantum atau teori mekanika gelombang. Teori ini membantah teori Borh yang menyatakan bahwa gerakan partikel berbentuk lintasan tetapi gerakan partikel berbentuk gelombang.
4. Azas ketidak pastian Heisenberg
Menurut Werner Heisenberg posisi dan momentum suatu partikel tidak dapat ditentukan secara bersamaan. Semakin dapat ditentukan posisi suatu partikel maka semakintidak dapat ditentukan momentum suatu partikel dan sebaliknya, keadaan itu ditulisnya dalam suatu persamaan sebagai berikut:
(Δx)(Δp) ≥ h/2π
Δp = kesalahan momentum
Δx = kesalahan posisi
Semakin kecil Δp maka semakin besar Δx, semakin besarΔp maka semakin kecil Δx


b.      Bilangan Kuantum
Erwin schrodinger menggunakan empat jenis bilangan kuantum yang mempunyai fungsi tertentu untuk menentukan bentuk dan ukuran orbital.
v  Bilangan kuantum utama (n).
Bilangan kuantum utama merupakan bilangan yang menunjukan tingkat energi orbital
n merupakan bilangan bulat positif dan tidak termasuk nol. n = 1,2,3,….
Semakin tinggi harga n, maka semakin semakin besar orbitalnya.
Bilangan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum azimuth menyatakan bentuk orbital.
l = 0 orbital s (Sharp)
l = 1 orbital p (principal)
l = 2 orbital d (diffuse)
l = 3 orbital f (fundamental)
Nilai l dimulai dari 0 sampai (n-1). Hubungan antara kulit, tingkat energi dan bentuk orbital dapat digambarkan sebagai berikut.
Kulit K n = 1, l = 0 , orbital s
Kulit L n = 2, l = 0 , 1 , orbitas s ,p
Kulit M n = 3, l = 0, 1, 2 orbital s, p, d
Kulit N n = 4, l = 0, 1, 2, 3 orbital s, p, d, f
Dan seterusnya.
Bilangan kuantum magnetic (m)
Bilangan kuantum magnetic menunjukan arah orbital dalam sumbu x, y, z atau orientasi orbital dalam ruang.
m bernilai negative, nol, dan positif.
Missal : jika l = 0 maka m = 0 orbital s
l = 1 maka m = –1, 0, 1 orbital px, py, pz
l = 2 maka m = –2–1, 0, 1, 2 orbitalnya dx2 –y2, dz2, dxy, dxz, dyz
v  Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin menyatakan arah perputaran electron dalam orbital.Arah perputaran yang searah dengan jarum jam nilainya +1/2 dan arah perputaran yang berlawanan arah jarum jam nilainya -1/2. Tingkat energinya sama, tanda hanya untuk membedakan yang satu dengan yang lain.
c.       Bentuk dan Orientasi Orbital
1.Orbital s
Bentuk orbital s memiliki satu orbital dengan bentuk seperti bola, sehingga tidak tergantung pada sudut manapun. Orbital s hanya terdapat 1 nilai m , sehingga hanya terdapat 1 orientasi, yaitu sama ke segala arah.
2.Orbital p
Orbital p berbentuk cuping-dumbbell (bagai balon terpilin).Sub kulit p memiliki tiga orbital. Pada sub kulit ini terdapat 3 nilai m(–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi yang satu dan lainnya membentuk sudut 9o.


3.Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang komplek sdan orientasi yang berbeda. Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu orbital memiliki bentuk yang berbeda.Kelima orbital itu adalah dxy ,dxz ,dyz,dx2y2,dan dz2.
4.Orbital f
Orbital f(mempunyai 7 orbital) dan dikelompokan menjadi tigakelompok, yaitu :
1) kelompok pertama: fxyz
2) kelompok kedua : fx(z2-y2),fy(z2-y2),fz(x2-y2)
3) kelompok ketiga : fx3,fy3,fz3
II.KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KONSEP BILANGAN KUANTU
Konfigurasi elektron menggambarkan penataan/susunan elektron dalam atom. Dalam menentukan konfigurasi elektron suatu atom, ada 3 aturan yang harus dipakai, yaitu : Aturan Aufbau, Aturan Pauli, dan Aturan Hund.
1. Aturan Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi. Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth ( l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh Mnemonik Moeler adalah sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ….
Aturan Pauli (Eksklusi Pauli)
Aturan ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1926. Yang menyatakan “Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat bilangan kuantum yang sama”. Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m, yang sama tetapi yang membedakan hanya bilangan kuantum spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum oleh dua elektron, karena jika elektron ketiga dimasukkan maka akan memiliki spin yang sama dengan salah satu elektron sebelumnya.
Contoh :
Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu :
Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½
Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½
3. Aturan Hund
Aturan ini dikemukakan oleh Friedrick Hund Tahun 1930. yang menyatakan “elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan”.
Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron dituliskan dalam bentuk diagram orbital.
Suatu orbital digambarkan dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang menghuni orbital digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orn=bital hanya mengandung satu elektron, maka anak panah yang ditulis mengarah ke atas.
Dalam menerapkan aturan hund, maka kita harus menuliskan arah panah ke atas terlebih dahulu pada semua kotak, baru kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika masih terdapat elektron sisanya

III.HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR
Konfigurasi elektron menyatakan sebaran elektron dalam atom. Nomor atom menunjukkan jumlah elektron. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara sifat-sifat unsur dengan konfigurasi elektron, katena tabel Sistem Periodik Unsur (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur. Pada SPU dikenal istilah Golongan (kolom vertikal) dan Periode (baris horizontal)
1. Golongan
SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi (B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Setiap Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati golongan yang sama pula
Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f.
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati golongan A. Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati golongan B.Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida, n=6 dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif)
Selain itu untuk menentukan nomor golongan, ditentukan dengan mengetahui jumlah elektron valensi pada konfigurasi terakhir.
2.periode
SPU terdiri atas 7 periode. Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit sama akan menempati baris yang sama. Dengan demikian jumlah kulit sama dengan periode, sehingga periode 1 memiliki n-1, periode 2 memiliki n=2, dst.
IV. SISTEM PERIODIK


Dasar dan Penyusunan Sistem Periodik Unsur Modern
Sistem periodik unsur modern (lihat gambar) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur horizontal, yang selanjutnya disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor atom, sedangkan lajur vertikal, yang selanjutnya disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat.
Unsur segolongan bukannya mempunyai sifat yang sama, melainkan mempunyai kemiripan sifat. Setiap unsur memiliki sifat khas yang membedakannya dari unsur lainnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu unsur-unsur yang menempati golongan A yang disebut unsur golongan utama, dan unsur-unsur yang menempati golongan B yang disebut unsur transisi (James E. Brady, 1990).
Sistem periodik unsur modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, terdiri atas 7 periode dan 8 golongan. Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi sedikit unsur, sedangkan periode lainnya disebut periode panjang. Golongan terbagi atas golongan A dan golongan B. Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan B mulai terdapat pada periode 4 .Dalam sistem periodik unsur yang terbaru, golongan ditandai dengan golongan 1 sampai dengan golongan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini, maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai dengan golongan 12. Cara seperti itu dapat dilihat pada sistem periodik unsur pada gambar 1.14

a. Periode
Sistem periodik unsur modern mempunyai 7 periode. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama pada konfigurasi elektronnya, terletak pada periode yang sama.
b. Golongan
Sistem periodik unsur modern mempunyai 8 golongan utama (A).
Unsur-unsur pada sistem periodik modern yang mempunyai elektron
valensi (elektron kulit terluar) sama pada konfigurasi elektronnya, maka
unsur-unsur tersebut terletak pada golongan yang sama (golongan
utama/A).
V.IKATAN KIMIA
v  Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus
bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumus bangun H2 adalah H – H.
Contoh:
a. Ikatan antara atom H dan atom O, dalam H2O konfigurasi elektro H dan O adalah H : 1 ( memerlukan 1 elektron ), O : 2 6 ( memerlukan 2 elektron ) . Atom O harus memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H hanya memasangkan 1 elektron. Oleh karena itu, 1 atom O berikatan dengan 2 atom H. Lambang Lewis ikatan antara H dengan O dalam H2O.
Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang, atau tiga
pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan kovalen
yang hanya melibatkan sepasang elektron disebut ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis), sedangkan ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan rangkap. Ikatan yang melibatkan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua (dilambangkan dengan dua garis), sedangkan ikatan yang melibatkan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga (dilambangkan dengan tiga garis).
b. Ikatan rangkap dua daklam molekul oksigen ( O2 )
Oksigen (Z = mempunyai 6 elektron valensi, sehingga untuk mencapai konfigurasi oktet harus memasangkan 2 elektron. Pembentukan ikatannya dapat Lambang Lewis ikatan O2
d.      Ikatan rangkap tiga dalam molekul N2, Nitrogen mempunyai 5 elektron valensi, jadi harus memasangkan 3 elektron. untuk mencapai konfigurasi oktet. Pembentukan ikatannya dapat digambarkan sebagai berikut.
Lambang Lewis ikatan N2
Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut pasangan elektron ikatan (PEI), sedangkan yang tidak dipakai bersama-sama dalam ikatan disebut pasangan elektron bebas ( PEB ). Misalnya :
• Molekul H2O mengandung 2 PEI dan 2 PEB
• Molekul NH3 mengandung 3 PEI dan 1 PEB

v  Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.
NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl dan tiap ion Cl dikelilingi oleh 6 ion Na+.

v  Ikatan Kimia
Gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000).

v  Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Dibandingkan dengan unsur-unsur lain, unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Kestabilan ini disebabkan karena susunan elektronnya berjumlah 8 elektron di kulit terluar, kecuali helium (mempunyai konfigurasi elektron penuh). Hal ini dikenal dengan konfigurasi oktet, kecuali helium dengan konfigurasi duplet.
Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Konfigurasi oktet (konfigurasi stabil gas mulia) dapat dicapai dengan melepas, menangkap, atau memasangkan elektron. Dalam mempelajari materi ikatan kimia ini, kita juga perlu memahami terlebih dahulu tentang lambang Lewis. Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya. Elektron dalam lambang Lewis dapat dinyatakan dalam titik atau silang kecil (James E. Brady, 1990).
B.   TERMOKIMIA

Pengertian Termokimia

Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.

I.       Pengertian Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor.
Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (13 )
Sebaliknya, pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp- Hr < 0 ( 14 )
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi. Seperti pada gambar 2 :

II. Entalpi dan Perubahan Entalpi

Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul­molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. . Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis  H H20 (s).
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es menjadi air, maka dapat ditulis sebagai berikut:
Δ H = H H20 (l) -H H20 (s) (7)

Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es.
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi.
Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ΔH positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ΔH negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya.
Suatu reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua bagian yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (ΔV = 0), maka sistem tidak melakukan kerja, w = 0. Jika kalor reaksi pada volume tetap dinyatakan dengan qv , maka persamaan hukum I termodinamika dapat ditulis:
ΔU = qv + 0  = qv = q reaksi (8)
q reaksi disebut sebagai kalor reaksi. Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi yang menyertai reaksi akan muncul sebagai kalor. Misal: suatu reaksi eksoterm mempunyai perubahan energi dalam sebesar 100 kJ. Jika reaksi itu berlangsung dengan volume tetap, maka jumlah kalor yang dibebaskan adalah 100 kJ.
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung dalam sistem terbuka dengan tekanan tetap (tekanan atmosfir). Maka sistem mungkin melakukan atau menerima kerja tekanan – volume, w = 0). Oleh karena itu kalor reaksi pada tekanan tetap dinyatakan dengan qp , maka hukum I termodinamika dapat ditulis sebagai berikut:
ΔU = qp + w atau qp  = ΔU – w = q reaksi (9)
Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi (heat content) dengan lambang “H”
Entalpi didefinisikan sebagai jumlah energi dalam dengan perkalian tekanan dan volume sistem, yang dapat dinyatakan:
H = U + P V (10)
Reaksi kimia termasuk proses isotermal, dan bila dilakukan di udara terbuka maka kalor reaksi dapat dinyatakan sebagai:
qp = Δ H (11)
Jadi, kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap sama dengan perubahan entalpi. Oleh karena sebagian besar reaksi berlangsung pada tekanan tetap, yaitu tekanan atmosfir, maka kalor reaksi selalu dinyatakan sebagai perubahan entalpi (ΔH).
Akibatnya, kalor dapat dihitung dari perubahan entalpi reaksi, dan perubahan entalpi reaksi yang menyertai suatu reaksi hanya ditentukan oleh keadaan awal (reaktan) dan keadaan akhir (produk).
q = ΔH reaksi = Hp-Hr (12)
Contoh:
Suatu reaksi berlangsung pada volume tetap disertai penyerapan kalor sebanyak 200 kJ. Tentukan nilai Δ U , Δ H, q dan w reaksi itu
Jawab:
Sistem menyerap kalor sebanyak 200 kJ  , berarti q = + 200 kJ
Reaksi berlangsung pada volume tetap , maka w = 0 kJ.
ΔU = q + w
= + 200 kJ + 0 kJ = 200 kJ Δ H = q = + 200 kJ









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Model atom Dalton memiliki kelebihan yaitu mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom. Namun terdapat pula kelemahan yaitu teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak.
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom  atau molekul  yang menyebabkan suatu senyawa diatomik  atau poliatomik  menjadi stabil.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia
B.     Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik dan terokimia.

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN

  PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN   SUDAH 8000 lebih Calon Guru, Guru, Mahasiswa dan dosen  DI SELURUH NUSANTARA TEL...