Selamat datang semoga nyaman disini, bermanfaat dan jangan lupa bagikan tulisan ini

Tuesday, August 30, 2016

Jurnal Gaya Bahasa Baku Dan Tidak Baku Pada Lirik Lagu Pop



GAYA BAHASA, BAKU DAN TIDAK BAKU
 PADA LIRIK LAGU POP
ULFA NURAJIZAH
1431011004

ABSTRAK
Lagu merupakan alunan nada-nada yang indah yang diucapkan seorang penyanyi yang mempunyai karakter yg unik,indah, lagu termasuk sejajar dengan puisi,  aliran lagu  di dunia berbagai macam jenis diantaranya aliran pop,rock,Rnb da lain –lain, didalam membuat lagu ataupun puisi menggunakan kata-kata yang unik dan indah supaya orang yang mendengarnya menarik.untuk itu tujuan penelitian  ini adalah untuk mendeskripsikan lirik-lirik lagu dalam  pemakain gaya bahasa dan kata baku dan tidak baku pada lirik salah satu lagu pop D’masiv,letto,fatin shidqia,ungu. Metode yang digunakn adalah analisis isi.sumber data adalah dokumen yang berupa lirik lagu D’masiv,letto,fatin shidqia,ungu teknik  pengumpulan data  yang digunakan  dalam penelitian adalah teknik catat,karena  sumber datanya berupa teks.berdasarkan hasil analisis terdapat 12 gaya bahasa & 4 kata tidak baku yang paling dominan dinatar semua lirik lagu gaya bahasa yang digunakn adalah Hiperbola, dan diantara semua lirik lagu dominan menggunakan kata baku.
Kata Kunci : gaya bahasa,baku dan tidak baku.

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi manusia yang berupa suara yang diucapkan oleh salah satu indra manusia yaitu mulut yang betujuan untuk memudahkan dalam berkomunikasi, di dunia terdapat bahasa yang beraneka ragam sepeti bahasa inggris, spayol,arab,thailand,korea,indonesia. Setiap manusia diperbolehkan memilih bahasa secara bebas menurut asal negaranya, bahasa di dunia yang harus dikuasi yaitu bahasa inggris.
Dinegara indonesia diharuskan memahami atau memakai bahasa indonesia, bahasa indonesia merupakan bahasa yang digunakan untuk memudahkan berbahasa, bahasa indonesia sendiri merupakan bahasa yang resmi yang ada di indonesia. Di indonesia sendiri terdapat bergam bahasa daerah diantaranya ada bahsa sunda,batak,jawa,menado dan lain-lain.
Sepanjang usia peradaban  manusia, musik selalu termasuk didalamnya ada yang berpendapat musik bukan murni “milik” manusia, mungkin musik sudah ada sebelum manusia itu ada, sadar atau tidak, percaya atau tidak, langsung atau tidak musik selalu ada d hidup kita, musik mempunyai peran  dan kekuatan yang tidak kecil dalam kehidupan manusia . musi mempunyai banyak fungsi yaitu kondunkasi, ekspresi, dokumentasi,identitas, dan hiburan bahkan dibudaya yang mentabukan beberapa praktik musikpun nyata  bahwa musik berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat. ( Regelski ,2006:3 )
 ( Tarigan 1986 : 23 mendefenisikan musik sebagai (1) ilmu atau seni menyusun nada atau suara diurutkan,dikombinasi, dan hubungan temporal  untuk menghasilkan komposisi ( suara ) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan (2) nada dan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan ( terutama yang menggunakan alat ).
Penelitian tentang lagu  yayah. B lumintaintang membuktikan bahwa lagu terutama lagu klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ  dan EQ. Seorang anak kecil terbiasa mendengarkan lagu akan lebih berkembang kecerdas  emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan lagu.
Gaya bahasa termasuk salah satu unsur pembangun nilai kepuitisan dalam puisi, dgahaya juga ikut menentukan keindahan puisi dalam segu makna maupun segi keindahan bunyi, gaya baasa dipergunakan untuk mengungkapkan  perasaan seseorang pada bait-bait puisi maupun lirik lagu.
Di dunia terdapat lagu-lagu yang bermacam-macam pula selain bahasanya, diantaranya terdapat aliran  lagu pop,Rnb,rok,blues,jazz,keroncong,dangdut dan lain-lain,  salah satunya  lagu pop di dunia sangat populer dikarenakan lagu pop merupakan lagu yang sangat membuat orang tenang, karena lagu pop merupakan lagu yang mempunyai ciri yang mudah dan enjoy di dengarkan pleh penikmat musik, Bahkan diindonesiapun aliran lagu pop merupak aliran yang paling diminati oleh semua orang.
Karena lagu-lagu pop yang sangat populer, membuat semua orang mempelajari aliran musik ini, banyak talent-talent  show  di dunia dan indonesia  yang mencari para calon musisi atau penyanyi pop,dan pencipta lagu pop.
D’masiv merupakan salah satu grup musik asal indonesia yang di bentuk pada tanggal 3 maret 2003, grup ini terdiri dari 5 orang, nama d’masiv berasal dari bahasa inggris “massive”, album D’masiv berisi kumpulan syair lagu pop yang sangat indah.
Fatin Shidqia lubis merupakan salah satu penyanyi solo wanita  asal indonesia, yang asal mula karirnya dari juara ajang pencarian bakat X factor indonesia musim pertama , lahir pada tanggal 30 juli 1996 , setelah menjuari  ajang tersebut fatin mengeluarkan debut single “ aku memilih setia “ dan pada tanggal 11 november 2013 fatin meliris album pertamanya yang bertajuk “for you
Ungu merupakan salah satu grup musik asal indonesia yang dibentuk tahun 1996, grup ini terdiri dari 5 0rang,pada tanggal  6 juli 2002 ungu merilis album pertamanya yang tajuk “laguku”
Letto merupakan salah satu grup musik asal indonesia yang terbentuk tahun 2004, grup ini beranggotaan 4 orang, Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas,peneliti mendorong untuk menganalisis gaya bahasa dan kata baku dan tidak baku pada salah satu  lirik lagu D’masiv, fatin shidqia lubis,Ungu,letto

rumusan masalah
1.      Bagaimanakah Pemakaian kata baku dan tidak baku yang terdapat dalam lirik lagu pop D”masiv, fatin shidqia lubis dan Ungu,letto ?
2.      Bagaimanakah pemakaina gaya bahasa dalam  lirik lagu POP D’masiv,fatin shidqia lubis, Ungu,letto ?



tujuan
1.      Mendeskripsikan pemakaian kata baku dan tidak baku yang terdapat dalam lirik lagu pop D’masiv, fatin shidqia dan Ungu
2.      Mendeskripsikan pemakaian gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu pop D’masiv, fatin shidqia dan Ungu

METODE
Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif, sumber data adalah dokumen yang berupa lirik lagu D’masiv,letto,fatin shidqia,ungu teknik  pengumpulan data  yang digunakan  dalam penelitian adalah teknik catat,karena  sumber datanya berupa teks.


DASAR TEORI
Bahasa dalam lagu
Bahasa indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi negara, sebagai bahasa resmi negara keduudkan bahasa indonesia telah diatur  UUD 1945, bahasa indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa indonesia , bahasa indonesia dituntut untuk mampu menjadi bahasa pembangun  yakni menatapkan peranan  bahasa indonesia sebagai sarana pemvbangun bangsa dan sarana pembinaan kehidupan budaya bangsa.
Bahasa merupakan objek linguistik karena pada hakikatnya bahasa merupakan seperangkat bunyi yang langsung kita dengar dari penuntun bahasa, yang dimaksud dengan bunyi adalah bunyi bahasa. Lagu merupakan unsur-unsur bunyi bahasa yang dilantunkan penyanyi berdasarkan tinggi rendahnya suara ( not ) sehingga bunyi bahasa itu lebih nikmat untuk didengar.perkembangan lagu-lagu yang liriknya berbahasa indonesia dewasa ini cukup menggembirakan, tidak lepas dari peranan bahasa indonesia baikdalam perbendaharaan kosa katnya yang dapat mewakili tujuan-tujuan dari penyanyi.
Penggunaan bahasa indonesia dalam lirik lagu mempunyai ciri khas sendiri sebab lirik lagu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.lagu pada dasarnya ungkapan perasaan,luapan dari penyanyi itu sendiri,oleh karena itu lagu bisa membuat orang terhibur,terpesona, dan bahkan terlena apabila liri-lirik lagu yang dilantunkan penyanyi mengena dihati pendengar.

Sejarah Lagu Pop di dunia dan indonesia
Sejarah musik pop bermula pada Perang Dunia I pada tahun 1918. Di Amerika Serikat, aliran musik ini mulai di gemari pada tahun 1920. Nama musik pop itu sendiri berasal dari kata populermaka tidak heran jika dari masa ke masa aliran musik ini selalu banyak peminatnya.
Tokoh yang mengenalkan istilah pop itu adalah Lawrence Alloway, seorang pengamat seni rupa terinspirasi nama pop dari gerakan seni rupa di Amerika dan Inggris. Musik pop di Amerika latin musik pop mulai di kenal pada tahun 1920 juga sebagai musik pengiring dansa tango yang bertangga nada minor dan melankolis.
Antara tahun 1920 hingga 1940, Musik pop mulai menjadi salah satu musik yang di gemari di seluruh dunia dengan berbagai irama seperti Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo dan Berbagai jenis lainnya. Musik pop tidak pernah pudar dari masa ke masa karna musiknya yang easy listening. Selain itu, musiknya di tunjang oleh penggunaan berbagai inovasi teknologi dan tidak berbatas hanya pada satu aliran tertentu .
Musik pop atau Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial.Musik Pop pertama kali berkembang di Amerika Serikat

SEJARAH MUSIK POP DI INDONESIA
Musik pop di Indonesia diawali oleh sebuah grup yang cukup terkenal pada tahun 1970-an. Nama grup ini adalah koes plus. Grup ini menjadi legendaris di Indonesia karena puluhan lagu, bahkan ratusan lahir dari kelompok musik ini, dari yang versi pop, pop jawa, irama melayu, dangdut, pop anak-anak, lagu berbahasa Inggris, irama keroncong, folk song, dan hard beat. Baru-baru ini namanya diabadikan sebagai kelompok musik dengan lagu terbanyak di Museum RecordIndonesia (MURI). Lagu mereka sungguh sederhana baik dalam syair, musik, maupun melodi. Ciri khasnya adalah perpaduan suara antara vokalis mereka (Yon dan Yok) yang khas. Lagu-lagu mereka masih tetap digemari sampai sekarang.
Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.
Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-hal yang mendidik, seperti mencintai orang tua, Tuhan, Sekolah, dan Tanah Air.
Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih kompleks dengan alunan melodinya lebih bebas dengan improvisasinya lebih banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya pun lebih bervariasi, dari kehidupan remaja, percintaan, sampai masalah kritik sosial.
Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.
Sekitar tahun 1976, Koes Plus mulai redup, mungkin karena generasi yang berganti dan selera musik masyarakat yang terusberkembang. Sekitar 1978, Koes Plus benar-benar lesu. Kelesuannya digantikan oleh penyanyi solo ataupun grup yang terus menerus berganti dari tahun ke tahun. Sekitar tahun 1970 sampai 1980-an musik pop Indonesia dihiasi oleh kelompok musik antara lain Koes Plus, Mercy’s, Panber’s, D’Lloyd. Selanjutnya, akhir-akhir ini masuk kelompok-kelompok musik baru seperti Gigi, Sheila On 7 Peterpan, dan Radja.

Gaya bahasa
Pengertian gaya bahasa
Istilah gaya diangkat dari istilah style yang berasal dari bahasa latin stilus dan mengandung arti leksial “ alat umtuk menulis “ ( Aminuddin 2009 :72 ) aminuddin juga menjelaskan bahawa dalam karya sastra istilah gaya  mengadung pengertian cara seorang pengarang menyampaikan gagasanya dengan menggunakan media  bahasa  yang indah dan harmonis serta mampu menuaskan makana dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembahasan.
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas adalah cara menampilkan diri dalam bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
 Sedangkan menurut Prof.Dr.H.G.Tarigan bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat.Menurut Goris Keraf, sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran,sopan santun, dan menarik.
Jenis – jenis gaya bahasa
Dilihat dari susut bahasa atau unsur-unsur bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tolak unsur bahasa yang dipergunakan dengan jenis-jenis bahasa sebagai berikut :
a.    Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata
Dalam bahasa sandar ( beda ) dapat dibedakan yaitu gaya bahasa resmi, gaya bahasa tidak resmi, gaya bahasa percakapan
b.      Gaya bahasa berdasarkan nada yang terkandung dalam wacana
Gaya bahasa dilihat dari sudut nada yang terkandung dalamsebuah wacana diabgi atas : gaya bahasa sederhana, gaya mulia, bertenanga, gaya menengah
1)      Majas Perbandingan
a)      Personifikasi
Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia/benda hidup. Contoh : Baru tiga km berjalan mobilnya sudah batuk- batuk.
b)      Depersonifikasi
Majas yang menampilkan manusia sebagai binatang,benda-benda alam, atau benda lainnya.Contoh: Hari, tokoh partai X tidak disukai karena ia sering  menjadi bunglon
c)      Metafora
Majas ini semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung.
Contoh :
- Raja siang telah pergi ke peraduannya.
-  Dewi malam telah keluar dari balik awan.
d)      Simile
Perbandingan dua hal yang sengaja dianggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan oleh
pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana.
Contoh: Wajah ibu dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua.
e)      Alegori
Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh. Perbandingan itu membentuk
kesatuan yang menyeluruh. Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera hidup keluargamu sebab lautan kehidupan ini penuh badai, topan yang ganas, batu karang, dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkan. Oleh karena itu, nahkoda dan para awaknya harus selalu seia sekata dan satu tujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.
2)        Majas Pertentangan
a)      Hiperbola
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang berlebih- lebihan jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya. Contoh: Tiga tahun telah berlalu sejak meninggalnya kekasihku, namun tak sedetik pun wajahnya hilang dari ingatanku.
b)      Litotes
Majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Contoh: Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudra luas.
c)      Antitesis
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang berlawanan arti. Contoh: Gadis yang secantik si Ida dipersunting oleh si Dedi yang  jelek itu.
d)      Paradoks
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu solah- olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak. Contoh: Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.
e)      Okupasi
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan. Namun bantahan tersebut kemudian diberi penjelasan/diakhiri dengan kesimpulan. Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokok tak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untung banyak.
f)       Kontradiksi Internimis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan sebelumnya. Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut jambore.
3)      Majas Pertautan

a)      Metonimia
Gaya bahasa yang menggunakan nama barang/merk dagang sebagai pengganti barang itu sendiri. Contoh: Kemarin ia memakai Xenia
b)      Sinekdoke
Dapat dibedakan atas:
·         Pars Pro Toto
·         Totem Pro Parte
c)      Eufinisme (ungkapan pelembut)
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Contoh: Para tuna karya perlu perhatian yang serius dari pemerintah
d)      Alusi
Gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang. Contoh: Tugu ini mengenangkan kita kembali ke peristiwa Bandung Selatan.
e)      Elipsis
Gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan atau penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis. Contoh: Dia dan istrinya ke Jakarta minggu lalu.
f)       Autonomasia
Majas perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang dimilikinnya. Contoh: Si pincang itu ternyata adalah seorang pengusaha kuliner.
4)      Majas Perulangan
a)      Repetisi
Merupakan majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya digunakan dalam pidato. Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung rakyat, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
b)      Pararelisme
Majas seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi
c)      Kiasmus
Gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satu kalimat. Contoh: Yang kaya merasa dirinya miskin, sedang yang miskin mengaku dirinya kaya.
d)      Aliterasi
Sejenis majas yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya. Contoh:
-  Dara damba daku
-  Datang dari danau
e)      Antanaklasis
Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh: Saya selalu membawa buah tangan kepada buah hati saya.
5)      Majas Sindiran
a)      Ironi
Majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir.
Contoh:
-  O... kamu baru bangun, baru pukul sepuluh pagi.
-  Bersihnya kamar ini, puntung rokok dimana-mana.
b)      Sinisme
Majas sindiran yang agak kasar dibandingkan dengan majas ironi. Contoh: Dengan sifatmu yang malas berusaha semoga kamu mendapatkan pekerjaan yang bagus.
c)      Sarkasme
Majas sindiran yang paling kasar dibandingkan majas ironi dan sinisme. Contoh: Otakmu itu memang sudah bukan otak manusia lagi. Otakmu itu sudah menjadi otak udang.
6)      Majas Penegasan
a)      Pleonasme
Majas yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan. Contoh: Salju sudah mulai turun ke bawah.
b)      Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturt-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang semakin lama semakin memuncak pengertiannya. Contoh: Semua usia dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua memenuhi arena pasar malam itu.
c)      Antiklimaks
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang semakin lama semakin menurun pengertiannya. Contoh: Jangankan seribu, seratus, serupiah pun tak ada.
d)      Retoris
Majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui. Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali
e)      Hipalase
Hipalase adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari suatu hubungan antara dua komponen gagasan contoh : Nenek tidur di atas sebuah kasur yang nyenyak ( yang tidur nyenyak adalah nenek bukan kasurnya )
Bahasa  baku dan bahasa  tidak  Baku
 Pengetian kata baku dan tidak baku
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus diterima dan berterima bagi masyarakat bahasa.
Pengertian Bahasa Tidak Baku
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian.Ragambahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.
1.      Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
2.      Fungsi Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
a.       Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
b.      Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
c.       Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak resmi) sehari- hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).
3.      Ciri-ciri Bahasa Baku dan Tidak Baku
a.       Ciri Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:
a)      Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan
dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
b)      Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
c)      Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman.
Proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.
b.      Ciri Bahasa Tidak Baku
Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:
·         walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku,tetapi memiliki arti yang sama.
·         dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
·          dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
·         digunakan pada situasi santai/tidak resmi

Kosakata baku dan kosakata tidak baku
Kosakata bahasa indonesia adalah semua kata yang terdapat dalam bahasa indonesia, baku dan tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi :
a.       Baku dari segi lafal
Lafal bahasa baku indonesia adalah lafal yang tidak “menampakan lagi ciri-ciri bahasa daerah dan asing “ contohnya :
Tidak baku              baku
Atep                          atap
Dengen                    dengan
Cuman                       Cuma
b.      Baku dari segi ejaan
Semua kata yang tidak tertulis menurut kaidah yang diatur EYD adalah kata yang tidak baku, yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku
Contoh :
Tidak baku                            baku
Nasehat                                 nasihat
Kosa kata                              kosakata
c.       Baku dari segi nasional
Kata-kata yang masih bersifat kedaerahan, belum bersifat “nasional” hendaknya jangan digunakan dalam karangan ilmiah Contoh :
Kata tidak baku                                    baku
Ngomong                                              bicara
Ndak,nggak                                          tidak
Banget                                                  sekali,sangat
d.      Kosakata tidak baku yang sering dijumpai
Untuk mengetahui kata yang tidak baku dan baku kita bisa melihatnya di kamus besar bahasa indonesia

No comments:

Post a Comment

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN

  PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN   SUDAH 8000 lebih Calon Guru, Guru, Mahasiswa dan dosen  DI SELURUH NUSANTARA TEL...