LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN LINGKUNGAN
BAB II
FAKTOR ABIOTIK TANAH
Dosen:
Suhendar S.Pd
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Herlina Hidayati
Puteri galura Asih
Ulfa Nurajizah
Ridwansyah
PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
2015
FAKTOR ABIOTIK TANAH
I.
Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran
factor abiotik tanah dengan melakukan pengukuran.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi
faktor-faktor abiotik tanah.
II.
Landasan
Teori
Lingkungan
adalah suatu sistem yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
organisme. Artinya, tanpa adanya lingkungan, suatu organisme tidak akan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam hal ini, faktor lingkungan memegang
peranan penting dalam kelangsungan hidup organisme.Secara garis besar, faktor
lingkungan terbagi atas dua, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik
terdiri atas manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.Sedangkan
faktor-faktor abiotik contohnya adalah tanah, air, cahaya, udara, suhu, kelembaban,
curah hujan, dan lain-lain (Soetjipta, 1993).
Baik
faktor biotik maupun abiotik memberikan pengaruh yang sangat besar bagi suatu
organisme. Sebagai contohnya adalah tanah yang merupakan faktor lingkungan yang
sangat penting bagi makhluk hidup. Begitu juga dengan air, suhu, cahaya, udara,
kelembaban, dan lain-lain. Semuanya merupakan faktor lingkungan yang sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup (Subba, 1994).
Tanah
merupakan bagian dari ekosistem yang sangat penting. Tanah merupakan habitat
bagi hewan darat teruama yang hidup di dalam tanah, seperti cacing, semut, dll.
Selain itu, tanah juga merupakan tempat tumbuh bagi tumbuhan (Suhendar, 2015).
Kehidupan
hewan dan tumbuha pada tanah tidak pernah lepas dari factor-faktor abiotic
tanah, seperti pH, suhu tanah, kadar oksigen, kelembapan, tekstur tanah,
ketinggian, kandungan organic, dll. Kandungan organic tanah akan berpengaruh
pada tingkat kesuburan tanah, semakin banyak tingkat organic tanah, semakin
subur tanah tersebut. Kandungan organic tanah dipengaruhi oleh vegetasi penutup
dan tekstur tanah (Suhendar, 2015).
Factor
lingkungan abiotic secara garis besar dapat dibagi atas factor fisika dan
factor kimia. Factor lingkungan abiotic sangat menentukan struktur komunitas
hewan-hewan yang terdapat di suatu habitat (Suan, 1997).
Tanah
dapat didefinisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yag tersusun
atas mineral, bahan organic, dan organisme hidup. Apabila pelapukan fisik
batuan disebabkan oleh perubahan temperature dan dekomposisi kimia hasilnya
memberikan sumbangan yang cukup banyak dalam pembentukan tanah kegiatan
biologis seperti pertumbuhan akar dan metabolism mikroba dalam tanah berperan
dalam membentuk tekstur dan kesuburan tanah (Subba, 1994).
Derajat
keasaman tanah yang terlalu asam atau basa akan menghambat pertumbuhan tanaman
karena setiap tanaman memiliki kadar toleransi berbeda-beda terhadap pH tanah.
Selanjutnya, factor abiotic tanah lainnya yang tidak kalah penting adalah suhu.
Suhu tanah dapat di pengaruhi oleh warna tanah dan vegetasi penutup. Suhu tanah
akan mendekati konstan pada kedalaman tertentu. Dari uraian diatas tampak bahwa
factor abiotic tanah saling berinteraksi satu dengan yang lainnya (Suhendar,
2015).
III.
Alat
dan Bahan
3.1 Alat
1.
Thermometer
2.
Sling
meter
3.
Soil
meter
4.
pH
meter
5.
Oven
6.
Timbangan
7.
Beaker
glass
8.
Borer
9.
Cawan
petri
3.2 Bahan
1.
Tanah
2.
Hidrogen
Peroksida
3.
Aquades
4.
Air
IV. Prosedur Kerja
4.1 Pengukuran kandungan air tanah
4.2 Menentukan tekstur tanah
4.3 Pengukuran suhu tanah
4.4 Pengukuran intensitas cahaya
4.5 Pengukuran ketinggian tempat
4.6
Pengukuran kecepatan angin
4.7 Pengukuran kandungan bahan organic dalam
tanah
V.
Hasil
dan Pembahasan
5.1 Hasil
Faktor Abiotik Tanah
|
Lokasi I
Parkiran |
Lokasi 2
Gerbang |
||||||
Pengukuran ke-
|
Pengukuran ke-
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
|
1
|
2
|
3
|
|
|
Kandungan air tanah (%)
|
69
|
69
|
69
|
69
|
70.6
|
70.6
|
70.6
|
70.6
|
Tekstur tanah
|
liat
|
liat
|
liat
|
liat
|
liat
|
liat
|
liat
|
liat
|
pH tanah
|
6.8
|
6.9
|
6.9
|
6.86
|
5.4
|
6.6
|
6.4
|
6.13
|
Suhu tanah (‘C)
|
18
|
18
|
18
|
18
|
25
|
24
|
23
|
24
|
Intensitas cahaya (Klux)
|
417
|
439
|
390
|
415.3
|
784
|
788
|
795
|
789
|
Ketinggian (dpl)
|
425
|
425
|
425
|
425
|
425
|
425
|
425
|
425
|
Kecepatan angin (m/s)
|
0.4
|
1.1
|
1.0
|
0.83
|
0.4
|
0.5
|
0.6
|
0.5
|
Kandungan
organik
|
Hidro:
|
Tanah
ancur¸ warna coklat¸ cacing keluar
|
Tanah
ancur¸ warna coklat terang¸ cacing keluar
|
Air
:
|
Tanah
normal¸ warna hitam
|
Tanah
padat¸ warna hitam
|
Suhu udara
|
22.95
|
22.95
|
22.95
|
22.95
|
63.9
|
63.5
|
63.8
|
63.73
|
Kelembapan udara
|
69
|
71
|
73
|
71
|
63
|
62.3
|
62.7
|
62.3
|
Kelembapan tanah
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
60
|
Kesimpulan
Sementara :
Pengukuran
faktor abiotik tanah di dua lokasi cukup berbeda karena dipengaruhi oleh
lingkungan yang juga berbeda.
5.2 Pembahasan
Tanah
merupakan bagian yang sangat penting dalam ekosistem,faktor abiotik tanah tidak
terlepas oleh faktor faktor lainya seperti :pH,suhu,kadar
oksigen,kelembapan,ketinggian,tekstur tanah dll.
Pada
praktikum faktor abiotik tanah kali ini kami menggunakan sampel tanah yang
berda pada lingkungan sekitar kampus UMMI .pada peraktikum kali ini kami
melakukan beberapa percobaan diantaranya mengukur kandungan air dalam
tanah,menentukan tekstur tanah,mengukur suhu tanah ,mengukur pH tanah,mengukur
intensitas cahaya pada tanah,mengukur ketinggian,kecepatan angin , mengukur
kandungan bahan organik dalam tanah,suhu udara dan kelembabapan udara.
Pada
hasil pengamatan yang diperoleh pada uji coba tekstur tanah ,tekstur tanah
tersebut memiliki tekstur tanah liat
karena mempunyai pori-pori mikro kecil dan memiliki
kandungan air sebesar 69 %, kandungan air
yang tinggi ini dikarenakan intesitas cahaya dan temperatur cahaya yang sedikit
, untuk memperolah kandungan air tanah tersebut kami
melakukan penimbangan sampel tanah masih dalam keadaan basah dengan berat 20
gram.
kemudian
pada percobaan mengukur suhu tanah dengan termometer di dapatkan pada lokasi 1 suhunya
sebesar 18 derajat celcius, sedangkan pada
lokasi 2 didapatkan suhunya pengukuran
pertama 24 derajat celcius, suhunya lebih tinggi di lokasi 2
dikarenakan pada lokasi 2 cahaya mataharinya banyak.dan
pada intensisitas cahaya di dapatkan hasil pada lokasi 1 sebesar
415,3 dan lokasi 2789 dan
kecepatan anginya di lokasi 1 sebesar
0.83 m/s sedangkan dilokasi 2 sebesar 0.5, kecepatan angin lebih banyak di lokasi 1
kemudian
pada percobaan pengukuran pH pada tanah didapatkan lokasi 1 & 2 pH
tanah bernilai 6 yaitu hampir mendekati netral ,kemudian pada percobaan
ketinggian didapatkan pada lokasi 1 &
2 sama yaitu hasil sebesar 425 dpl dan
pengukuran bahan organik pada tanah adalah tanah ketika ditetesi hidrogen
peroksida tanah menjadi hancur karena
teroksidasi tetapi tanah ketika di tetesi air tidak hancur dan pada suhu udara di dapatkan hasilnya 22.95 sedangkan
lokasi 263.73 sedangkan pada kelembapan
udara lokasi 1 menghasilkan 71 sedangkan pada lokasi 62.3, kelempaban udara
dilokasi 1 lebih besar dibandingkan lokasi 2.
VI.
Kesimpulan
faktor
faktor abiotik tanah adalah seperti pH,suhu tanah,kandungan bahan
organik,kelembapan,intensitas cahaya,dll.
pH
pada tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada tanah,selain pH faktor
abiotik tanah adalah tekstur tanah,tekstur tanah adalah suatu parameter umum
untuk menujukan ciri khas dari tipe tanah,kemudian suhu tanah ,suhu tanah
berpengaruh sangat penting terhadap kelembapan udara di lokasi sekitar.selain
hal hal tersebut masih banyak yang hal hal dapat mempengaruhi faktor abiotik
pada tanah
VII.
Daftar Pustaka
Ewusie, J. Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandung: ITB
Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UGM Press
Soetjipta. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Subba, N. S. 1994. Mikroorganisme
Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta: Universitas Indonesia
Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi
Aksara
Hanafiah, Kemas.
2007. Dasar-Dasar Ilmu tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hardjowigeno,
Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Irwan, Zoer’aini. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi Dan Organisasi
Ekosistem, Komunitas dan ingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
A . L . Slamet
Ryadi . 1981 . Ekologi
, ilmu lingkungan ,
dasar - dasar
dan Pengertiannya . Usaha
Nasional. Surabaya – Indonesia
Suhendar,2015, petunujuk praktikum pengetahuan lingkungan
, Sukabumi : Lboratorium biologi universitas muhamadiyyah sukabumi.
Oh dham,, Your article is the best .thnks. its' works maan, look like on tipepedia.com
ReplyDeleteOh dham,, Your article is the best .thnks. its' works maan, look like on tipepedia.com
Oh dham,, Your article is the best .thnks. its' works maan, look like on tipepedia.com
Terimakasih ... Sangat membantu :D
ReplyDelete