BOOK REPORT
MENCARI BENTUK OTONOMI
DAERAH
( book repot ini ditunjukan untuk memenuhi nilai
tugas Mata Kuliah pendidikan pancasila )
Dosen:
Asep Munajat S.Pd
DISUSUN OLEH :
Nama: Ulfa Nurajizah
Nim: 1431011004
Prodi : Pendidikan Biologi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
2014-2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karenadengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga book report tentang mencari bentuk otonomi daerah dapat diselesaikan.
Book report ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas Mata Kuliah
pendidikan pancasila.
Pada
kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan book report ini terutama
untuk Dosen Asep Munajat S.Pd Pembimbing Mata Kuliah pendidikan pancasila
,orang tua saya yang selalu memberikan dukungan serta teman-temanyang telah
membantu.
Dengan
penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang takretak, maka mbook report ini pun
tidak luput dari segala kekurangan.Segala kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnnya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan book report ini sangat
saya harapkan.
Akhirnya
saya berharap semoga book report ini bermanfaatbagi kita pada umumnya dan bagi
saya khususnya.
Sukabumi, 12 januari 2015
Ulfa Nurajizah
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................ i
Identitas buku……………………………………………………………………...................... ii
Daftarisi…………………………………………………………………………......................... iii
BAB I Pendahuluan...................................................................................... 1
BAB II KondisiPolitik Dan
Otonomi Daerah Sebelum Era Reformasi .......... 4
BAB III
PengaruhLingkunganStrategisTerhadapPeyelenggaraanOtda....... 8
BAB IV Otonomi Daerah BerdasarkanUu No. 22 Tahun 1999 TentangPemerintahan
Daerah………………………………………………………………
16
BAB V Otonomi Daerah Berdasarkan Uu No. 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah…………………………………………………………………………..
23 19BAB VI Bandul Pemerintahan Daerah................................................... 28
BAB VII Pengembangan Pemerintahan Umum Dan Pembinaan Wilayah
Dalam Otda.......................................................................................................... 35
BAB VIIIHubungan Fungsional Rksekutif Dan
Legislatif…………………………… 38
BAB IX Membangun Kerja Sama Tim Serta Konvergensi Dalam
Penyeleggaraan
Pemrintahan.................................................................................................
41
BAB XPenutup............................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS
BUKU
Judul Buku : Mencari
Bentuk Otonomi Daerah
Penulis : Dr. J. Kaloh
Penerbit : Pt Rineka Cipta , Jakarta
Tahun Terbit : Cetakan
Kedua , Januari 2007
Tebal Halaman : 315
Halaman
Jumalah Bab : 10 Bab
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
UMUM
Perjalanan otonomi
daerah di indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji, karena
semenjak para pendiri negara menyusun format negara, isu menyangkut
pemerintahan lokal telah diakomondasikan dalam pasal 18 UUD 1945 beserta
penjelasanya.
Meskipun negara RI menganut Prinsip
negara kesatuan dengan pusat kekuasaan
berada pada pemerintah pusat namun karena heretoginitas yang dimiliki bangsa
indonesia baik kondisi sosial,ekonomi,budaya maupun keanekragaman tingkat
pendididkan masyarakat,maka desentralasasi atau distribusi kekuasaan atau
kewenangan dari pemerintah pusat perlu dialirkan kepada daerah yang berotonom
Dengan kata lain bahwa
pada suatu waktu bobot kekuasaan terletak pada pemerintah pusat, pda kesempatan
lain bobot kekuasaan ada pada pemerintah daerah, karena disebabkan 2 hal yaitu
yang pertama karena pengaturan undang-undang tentang pemerintahan daerah,
karena peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah, sejak
kemerdekaan sampai tahun 2005 9 1945- 2005 ) indonesia telah memiliki 8 UU
tentang pemerintahan, yang kedua disebabakan adanya perbedaan interpretasi dan
implentasi terhadap uu pemrintah daerah karena kepentingan penguasa pada masa
berlakunya UU pemerintahan daerah.UU nomor 5 tahun 1974 merupakan hasil dan
diimplementasikan selama orde baru, didalam UU ini menegaskan asas dekosentrasi
dan deesentralisasi dilakukan secara bersama-sama,pada masa ini juga diungkapan
bahwa pusat adalah pusatnya daerah dan daerah adalah daerahnya pusat,
Dalam Undang-undang
pemerintah daerah yang baru yaitu UU nomor 32 tahun 2004 memberikan perubahan
warna tersendiri sebagai hasil perundang-undangan dimasa yang penuh dengan
perubahan. Kewenangan daerah menurut UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan adalah :
1.
Pemerintahan
Daerah menyelenggarakan urusan pemrintah yang menjadi kewenanganya
2.
Pemerintahan
daerah dapat menjalankan otonomi seluas-luasnya berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan
3.
Urusan
pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah
4.
Pemerintah
menyelenggarakn sendiri atau dapat dilimpahkan sebagian urusan pemerintahan
kepada perangkat pemerintah atau wakil pemerintah di daerah atau kepada
pemerintahan daerah atau pemerintahan desa.
Jadi otonomi daerah
adalah suatu instrumen politik dan instrumen administrasi/ manajemen yang
digunakan untuk mengoptimalakan sumber daya lokal untuk kemajuan masyarakat di
daerah , terutama menghadapi tangtangan global ,mendorong perbedaan
masyarakat,menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta
masyarakat, dan mengembangkan demokrasi.
B.
OTONOMI DAERAH PERSPEKTIF HISTORIS PENDIRI
NEGARA
Dibuku
ini dijelaskan bahwa timbulnya dua kecenderungan interpretasi dalam penberian
bentuk terhadap keberadaan negara yaitu yang pertama semangat kerakyatan yang
ditandai dengan penyerapan gagasan supraparlementer dan negara kesejateraan (
welfare state) dan yang kedua karenga semangat kebangsaan yang termanifestasi
dalam bentuk negara kesatuan berbentuk republik.
C.
KEBANGKITAN DAERAH ; POLA MENCARI KEADILAN
Sejarah menunjukan bahwa
ketidakadilan yang dicerminkan dengan ketidakpuasan rakyat di daerah, terjadi
secara fluktuatif, menurut tim LAPERA (2002) tiga pola hubungan yaitu
1.
Zero sum game ( derajat ketahanan daerah
ditentukan oleh pusat dan sebaliknya )
2.
Possitive sum game ( pusat dan daerah
berada dalam derajat yang sama )
3.
Negative sum game ( menurunya posisi tawar
– menwar pusat seiring dengan meurunya kapisitas dan legatimanasi kekuasaan
yang dimilikinya.
Dalam konteks tersebut,
daerah menjadi wilayah subordinasi yang kaku,lambat dan kurang inovatif
D.
ALUR PIKIR MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH
Reformasi
sudah membawa perubahan yang asalnay dipandang tidak mungkin menjadi mungkin,
tetapi reformasi yang dianggap baik itu , tanapa disadari mulai menuntut
korban, dan reformasi juga sudah mulai dipandang sebagai alat untuk menekan
kelompok yang ditandi dengan pengerahan massa, demonstarasi dan gaya premanisme.
Selanjutnya silahkan dowloand di book report mencari otonomi daerah.docx
No comments:
Post a Comment