SISTEM EKSKRESI
( Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum )
DOSEN:
Sistiana Windiyariani M.Pd
Di susun oleh :
Kelompok 5
Rahma Maryam Shalihah
Nurfauziah
Ulfa Nurajizah
PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
2014-2015
Alhamdulilahirrabbil’aalamiin, puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat dan karunianya. Solawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW kepada para umatnya dan para sahabatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang sistem ekskresi, mata kuliah biologi umum.
Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai” Sistem Ekskresi “ karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu sistem ekresi yang berhubungan dengan pengeluaran sisa-sisa metabilisme mahkluk hidup pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.
Sukabumi, 21 Nopember 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………….... i
Daftar isi ……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………................ 1
B. Rumusan masalah …………………………………………………........ 1
C. Tujuan ……………………………………………………………................ 1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Peta konsep Sedeharna Sistem Ekresi……………………………………… 3
B. Pengertian Sistem Ekresi……………………………………………........... 3
C. Oragn – Organ Sistem Ekresi........................................................................ 4
D. Proses Pembentukan Urine........................................................................... 12
E. Hal- Hal Yang Mempengaruhi Produksi Urine............................................ 13
F. Kelainan / Penyakit Ginjal........................................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..... 15
B. Saran ……………………………………………………………….......... 15
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusun sistem ekskresi, Kulit dapat mengekskresikan keringat. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:Kulit Ari (Epidermis), Kulit Jangat (Dermis), Jaringan Bawah Kulit (Subkutan). Selain sebagai alat pernapasan paru-paru juga berungsi sebagai alat pengeluaran. Zat yang dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
Makalah ini di buat agar mengetahui bahwa Proses metabolisme tubuh meiputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa saja organ-organ sistem ekskresi pada manusia ?
Bagaimana proses pembuatan urine ?
Bagaimana proses kulit mengekskresi keringat ?
Bagaimana paru-paru mengekskresikan CO2 dan uap air ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui organ-organ yang mengalami sistem ekskresi
Untuk mengetahui proses pembuatan urine
Untuk mengetahui proses pembuatan keringat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PETA KONSEP SEDERHANA SISTEM EKSKRESI
B. PENGERTIAN SISTEM EKSKRESI
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolism Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangant tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit termasuk organ ekskresi karena terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra peraba dan perasa.
Alat ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda.Semakin tinggi tingkatan mahluk hidup maka semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi yaitu defekasi yang merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus. Selain defekasi ada juga eliminasi yang merupakan proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
C. ORGAN-ORGAN PENYUSUN SISTEM EKSKRESI
1. KULIT
Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit.
1) Epidermis (kulit ari)
Lapisan kulit yang paling luar disebut epidermis. Lapisan ini sangat tipis. Kulit ari terdiri dari dua lapisan, yaitu sebagai berikut:
a) Lapisan tanduk
Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan seraut saraf karena merupakan sel-sel mati yang selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka lapisan ini tidak akan mengeluarkan darah saat mengelupas.
b) Lapisan Malpighi
Lapisan malpighi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Berbeda dengan lapisan tanduk, lapisan malpighi justru selalu membelah diri. Pada lapisan malpighi terdapat melanin, yaitu pigmen yang menentukan warna kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Jika kulit terlalu banyak terkena sinar matahari maka produksi melanin akan meningkat dan kulit menjadi gelap. Jika seseorang tidak memiliki pigmen pada lapisan malpighinya maka orang tersebut dinamakan albino.
Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak. Melalui pori-pori inilah keringat diekskresikan. Kulit ari biasanya ditumbuhi rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak tangan dan kaki. Kulit ari pada telapak tangan dan kaki terdiri atas 4 lapisan, yaitu:
§ Stratum korneum
§ Stratum granulosum
§ Stratum lusidum
§ Stratum germinalis
Stratum corneum (lapisan tanduk). Stratum corneum merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi.
Stratum lucidum (daerah rintangan). Stratum lucidum menunjukkan berbagai daerah sawar hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan.
Stratum granulosum (lapisan seperti butir). Stratum granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas.
Stratum spinosum (lapisan sel duri). Stratum spinosum (stratum malpighi) terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Stratum germinativum (lapisan sel basal). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Disini ditemukan sel-sel yang membelah diri dan membentuk sel kulit baru yang selanjutnya bergeser ke lapisan lebih atas sehingga suatu saat menjadi lapisan cornium.
Stratum korneum
Selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel, inti selnya sudah mati dan protoplasmanya diubah menjadi zat keratin. Selnya tipis, datar,seperti sisik dan terus-menerus dilepaskan.
Stratum lucidum
Selnya mempunyai batas tegas tetapi tidak ada intinya. Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum ialah sel-sel sudah banyak kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Protoplasmanya telah diubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan kaki. Dalam lapisan terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.
Stratum granulosum
Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan,sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapisan yang sejajar dengan permukaam kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena banyaknya butir-butir stratum granulosum.
Startum spinosum
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2mm terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika kita lihat dibaeah mikroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligenal/banyak sudut dan mempunyai tanduk (spina). Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang lain yang disebut intercelulair bridges atau jembatan interselular.
Stratum basale/germinativum
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis, stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di atasnya dan merupakan sel-sel induk.
Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-butir halus disebut butir melanin warna. Sel tersebut disusun sepertiu pagar (palisade) dibagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran disebut membran basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas terbawah dari pada epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini tidak datar tapi bergelombangan, pada waktu kerium menonjol pada epidermis tonjolan ini disebut papila kori (papila kulit). Dipihak lain epidermis menonjol kearah korium, tonjolan ini disebut Rete Ridges atau Rete Pegg = prosessus inter papiilaris.
2) Dermis (kulit jangat)
Dermis memiliki ketebalan 3-5 mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit. Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut saraf.
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbetasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak. Dermis tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang elastik. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-rantring pembuluh kapiler.
Ujung akhir saraf sensoris, yaitu puting peraba, terletak di sebelah dalam dermis. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit dan yang banyak jumlahnya, tterletak di sebelah dalam dermis, dan salurannya yang keluar melalui dermis ddan epidermis, bermuara diatas permukaan kulit di dalam lekukan halus yang disebut pori. Ada beberapa kelenjar keringat yang berubah sifat yang dapat dijumpai di kulit di sebelah dalam telinga, yaitu kelenjar serumen.
§ Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis. Dibandingkan epidermis, lapisan dermis lebih tebal. Antara lapisan dermis dan epidermis dilapisi dengan membran basalis. Lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, yaitu sebagai berikut: Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
§ Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi untuk menghasilkan keringat. Kelenjar keringat adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada jaringan subkutan yang menghasilkan kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pngendalian saraf simpatis. Keringat berisi air dan sedikit garam, melalui difusi secara sederhana ± 500 cc/hari. Kelenjar keringat merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu iklim dingin dan meningkat pada suhu panas.
§ Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering.
§ Pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
§ Ujung-ujung saraf, yaitu ujung saraf perasa dan peraba, saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, dan saraf rasa sentuhan.
§ Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.
3) Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini berada di bawah dermis. Pembatas jaringan ikat bawah kulit dengan dermis adalah mulainya terdapat sel lemak. Lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, penahan suhu tubuh, dan sumber energi.
FUNGSI KULIT
Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain itu, kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk mencegah kekeringan Pada kulit dan mengerutnya kulit rambut. Berikut fungsi kulit :
§ Sebagai alat indera
§ Sebagai pengatur suhu tubuh
§ Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
§ Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
§ Menyimpan kelebihan lemak
KELAINAN PADA KULIT
Beberapa kelainan yang terjadi pada kulit, antara lain sebagai berikut:
1) Jewarat
Jerawat adalah gangguan kulit pada kelenjar minyak. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya jerawat, yaitu dengan makan makanan yang seimbang, rajin menjaga kebersihan kulit dan diimbangi dengan tidur dan olahraga yang cukup.
2) Kangker kulit
Penyebab kanker kulit adalah kulit mendapat sinar matahari yang berlebihan. Biasanya kanker kulit menyerang orang berkulit putih karena warna kulit tersebut lebih sensitif terkena sinar matahari. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak dan pemakaian tabir surya secara rutin.
3) Biduran
Penyebab biduran antara lain udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Tanda-tanda penyakit ini adalah timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Cara pencegahan penyakit ini, yaitu dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi.
4) Psoriasis
Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Jika terkena penyakit ini harus rutin melakukan pengobatan.
5) Ringworm
Sebenarnya ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit akibat jamur ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan kulit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
2. HATI
Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu. Empedu adalah cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu harus dikeluarkan dari tubuh karena mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
a. Struktur hati
Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2 kg. Hati dilindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Pada hati juga terdapat pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh selaput jaringan ikat (capsula glison).
b. Fungsi hati
Hati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel darah merah. Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit. Sel-sel darah merah yang telah tua tersebut kemudian dirombak menjadi getah empedu. Getah empedu ini terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan, yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu inilah yang menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning kecoklatan. Zat yang mewarnai feses disebut sterkoilin, sedangkan yang mewarnai urine disebut urobilin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi sebagai berikut:
§ Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
§ Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
§ Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
§ Mensintesis vitamin A dari provitamin A
§ Membuat fibrinogen dan protombin
§ Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
§ Sebagai penawar racun (detosifikasi)
c. Kelainan pada hati
1) Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada sel-sel hati karena terinveksi virus. Hepatitis ada 2 macam, yaitu hepatitis A dan B. Biasanya hepatitis B lebih berbahaya dibandingkan dengan hepatitis A.
2) Penyakit kuning
Gejala penyakit kuning hampir sama dengan hepatitis, yaitu kulit tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari juga berwarna kuning.
3) Sirosis hati
Penyakit ini biasanya diderita oleh peminum alkohol. Gejala penderita penyakit ini adalah timbulnya jaringan perut dan kerusakan sel-sel normal hati.
4) Cirrhosis
Cirrhosis adalah kelainan hati di mana jaringan hati menyusut.
3. Paru-paru
Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah CO2 dan H2O. karbondioksida dan uap air diperoleh dari peristiwa respirasi.
Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam keluar tubuh .
Gangguan pada paru-paru:
Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
4. GINJAL
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun sistem urine antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.
a. Struktur ginjal
Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian belakang dan dilindungi tulang rusuk. Bentuk ginjal seperti kacang merah, berwarna merah coklat. Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal beratnya kurang lebih 200g dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 – 21/2 cm. Dalam sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan ginjal melalui vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per hari. Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagia, yaitu sebagai berikut:
1) Kulit ginjal
Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis. Pada kulit ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit ginjal tersusun atas glomerulus dan simpai bowman yang membentuk kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada kulit ginjal terdapat nefron. Nefron adalah unit penyaring terkecil ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bowman, saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal.
2) Sumsum ginjal
Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Proses yang terjadi pada sumsum ginjal adalah reabsorbsi dan augmentasi.
3) Rongga ginjal
Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang dikenal dengan pelvis renalis. Fungsinya yaitu menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
Nefron merupakan unit struktural dan fungsional. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh
- badan malphigi terdiri atas: kapsula bowman dan glomerulus
- tubulus kontortus terdiri atas: tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus
Bagian dalam (Medula)
terdiri dari pembuluh pengumpul dan lengkung henle
Rongga ginjal (Pelvis renalis)
b. Fungsi ginjal
Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut:
§ Untuk menyaring darah
§ Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah terjaga
§ Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
§ Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
§ Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah
Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
§ Urea
§ Amonia
§ Air
§ Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
§ Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, dan
D. PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ada beberapa proses pada pembentukan urine yaitu :
1) Filtrasi (penyaringan)
Firltrasi terjadi di kapsul Bowman dan glomerulus.Dinding terluar kapsul Bowman tersusun dari satu lapis sel epitelium pipih.Antara dinding luar dan dalam terdapat ruang kapsul yang berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal.Dinding dalam kapsul Bowman tersusun dari sel-sel khusus yang disebut podosit.
Proses filtrasinya adalah ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsil Bowman.
Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer. Komposisi urin primer dapat dilihat pada tabel berikut:
Molekul
Kadar per Gram
Air
900
Protein
0
Glukosa
1
Asam Amino
0.5
Urea
0.3
Ion Anorganik
7.2
Tabel 1 Komposisi Utama Urin Primer
2) Reabsorpsi (Penyerapan kembali)
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus kontortus distal.Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal.Banyaknya zat di reabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang diabsorpsi antara lain adalah air, glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HC)3-, HBO42- dan sebagian urea.
Reabsporsi terjadi secara transpor aktif dan pasif.Glukosa dan asam amino diabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal.Reabsorpsi Na+, HCO3-, dan H2O terjadi ditubulus kontortus distal.
Tahapan terjadinya reabsorpsi adalah sebagai berikut: urin primer, masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal. Urin primer ini bersifat hipotonis dibanding dengan plasma darah.Kemudian terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif.Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle.Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonis dibandingkan cairan pada jaringan sekitar tubulus kontortus proksimal.Pada lengkung Henle terjadi sekresi aktif ion Cl-ke jaringan di sekitarnya.Reabsorpsi dilanjutkan ditubulus kontortus distal.Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi ion Na+ dan air dibawah kontrol ADH (hormon antidiuretik).Disamping reabsorpsi tubulus ini juga terjadi seksresi H+, NH4+, urea, kreatinin, dan obat-obatan yang ada pada urin. Hasilnya urin sekunder yg mengandung air,garam,urea dan pigmen empedu yg berfungsi untuk memberi warna dan bau pada urin.
3) Augmentasi
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl- dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya.Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis realis.Dari pelvis renalis mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin.
E. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urine
Setiap hari ±1500 liter darah melewati ginjal untuk disaring dan membentuk 15—170 liter urin primer.Akan tetapi hanya 1 – 1.5 liter urin yang kita keluarkan.Banyak sedikitnya urine seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
1. Zat-zat diuretik
Zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh dan alkohol akan menghambat reabsorpsi ion Na+. Sebagai akibatnya, konsentrasi ADH berkurang sehingga rebasorpsi air terhambat dan volume urin meningkat. Itulah sebabnya jika mengkonsumsi teh atau kopi, maka kita akan sering buang air kecil. Pengeluaran urin secara berlebihan disebut diuresis.
2. Suhu
Jika suhu internal dan eksternal naik diatas normal, maka kecepatan respirasi meningkat.Ini menyebabkan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit.Saat volume air menurun, ADH dieksreksikan sehingga reabsorpsi air meningkat.Disamping itu, peningkatan suhu merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi menurun.Meningkatnya reabsorpsi dan berkurangnya aliran darah di glomerulus mengurangi volume urin. Itulah sebabnya jika cuaca panas, kita jarang buang air kecil.
3. Volume larutan
Volume larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin.Jika kita minum air seharian, maka konsentrasi air di daerah menjadi rendah.Hal ini merangsang hipofisis mengeluarkan ADH.Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urin turun.
4. Emosi
Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan atau penurunan volume urin.
F. KELAINAN/PENYAKIT GINJAL
1) Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah.
2) Batu ginjal
a. Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu ginjal berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain:
Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil
3) Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
4) Diabetes insipidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak adanya hormoneADH.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Alat-alat tubuh yang berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi.
Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya : Kulit yang mengekskresikan keringat. Ginjal merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume larutan dan emosi. Hati mengekskresikan empedu. Paru-paru mengekskresikan CO2 dan H2O.
Jika organ-organ seperti kulit, ginjal, hati, dan paru-paru tidak bisa mengekskresikan sisa-sia metabolismenya, sistem ekskresi rusak dan organ akan mengalami gangguan ketika dibiarkan penyakit akan timbul.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga bisa menambah wawasan
Lapisan epidermis terdiri atas 5 lapisan, yaitu:
Stratum Corneum, yaitu lapisan yang berisi zat tanduk yang tersusun dari sel-sel mati , yang aktif mengelupas
Stratum lucidum, yaitu lapisan yang tidak memiliki pigmen
Stratum germinativum, yaitu lapisan yang aktif membentuk sel-sel baru menggantikan sel-sel yang mati
Stratum granulosum, yaitu lapisan yang berpigmen, membentuk melanin yang berasal dari melanosit yang dipengaruhi oleh MSH (Melanocyt Stimulate Hormone)
Stratum spinosum, yaitu lapisan kulit yang menanduk
Yang mempengaruhi ekskresi keringat adalah:
Aktivitas tubuh
Suhu tubuh
Emosional
Gangguan penyerapan air di ginjal
Kelembaban di udara
Selain sebagai alat pernapasan paru-paru berfungsi itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam keluar tubuh .
DAPTAR PUSTAKA
ratiwi, D.A, Sri Maryati, Srikini, dkk. 2006. Biologi Jilid II. Erlangga :Jakarta.
Suntoro, Susilo H., Djalal Tanjung Harminani, 1993. Anatomi dan sistem ekresi manusia. UniversitaTerbuka, Depdikbud : Jakarta.
Urry,cain,wasserman,dkk. 2006. Campbell reece, Biologi Jilid 1 edisi delapan. Erlangga : Jakarta
Anon, http://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-1-sistem-ekskresi-manusia/. Diambil tanggal 1 desember 2014
No comments:
Post a Comment