BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi
(ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani,
bios (hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan
istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”.
Objek
kajian biologi sangat luas dan mengcangkup semua makhluk hidup. Karenanya
dikenal berbagai cabang biologi yang menghususkan diri pada setiap kelompok
organisme, seperti botani, zoology, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan
digali. Cir-ciri fisik dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya dalam
fisiologi; perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antarsesama makhluk
dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.
Salah
satu yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi.
Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk mempunyai
keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi atas dua
yaitu alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita.
Alat
reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran kelamin, kelenjar
kelamin. Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang
berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Bila tidak berfungsi maka dengan
sendirinya akan menghambat (mengganggu fungsi reproduksi wanita)
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja bagian-bagian reproduksi
manusia?
b. Bagaimana
proses menstruasi?
c. Apa saja penyakit yang menyerang
sistem reproduksi manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
Agar
kita dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem reproduksi pada manusia,
siklus menstruasi pada wanita,
serta penyakit yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Organ
Reproduksi Manusia
Organ
reproduksi merupakan penyusun sistem reproduksi. Organ reproduksi manusia
dibedakan menjadi organ reproduksi pada pria dan wanita. Organ reproduksi pria menghasilakan
sperma dan organ reproduksi wanita menghasilkan ovum (sel telur).
1. Organ
Reproduksi Pria
Organ
reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi
luar danorgan reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan
skrotum. Organ reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar
kelamin.
a. Organ
Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis
merupakan alat untuk memasukan sperma ke dalam saluran kelamin wanita. Di dalam
penis terdapat tiga rongga. Dua rongga bagian atas tersusun atas jaringan spons
korpus kavernosa. Satu ronggabawahnya tersusun atas jaringan spons korpus
spongiosum. Korpus spongiosum membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi
oleh pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
2) Skrotum
(kantong pelir)
Skrotum
merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum berjumlah dua buah,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotum kanan dan skrotum kiri
terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos mengakibatkan skrotum
dapat mengerut dan mengendur. Dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil (pembentukan sperma
memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
b. Organ
Reproduksi Bagian Dalam
1) Testis
(Gonad Jantan)
Testis
merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma diperlukan
suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Dalam testis terdapat
saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus).
Dalam tubulus seminiferus inilah terjadi pembentukan sperma.
2) Saluran
kelamin
Saluran
kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh. Saluran kelamin
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a) Epididimis
merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. Sperma yang
telah matang disalurkan menuju vas deferens.
b) Vas
deferens merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari
epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).
c) Saluran
ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsi
saluran ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
d) Uretra
merupakan saluran reproduksi terakhir. Fungsi uretra sebagai saluran kelamin
dari vesikula seminalis dan saluran urine dari kantong kemih.
3) Kelenjar
kelamin
Di
dalam saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin.
Cairan kelamin berguna untuk mempertahankan hidup gerak sperma. Cairan-cairan
kelamin dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
cowper.
a) Vesikula
seminalis menghasilakan cairan yang berfungsi sebagi sumber energi dan untuk
memudahkan gerakan sperma.
b) Kelenjar
prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma.
Cairan tersebut mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid.
c) Kelenjar
cowper/kelenjar bulbouretra yang menghasilkan cairan yang bersifat basa.
Terjadinya
spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel ledyg yang
ketiganya terdapat di dalam tubulus seminiferus ( saluran penghasil sperma):
a) Sel
induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma.
b) Sel
sertoli memberikan nutrisi spermatozoa.
c) Sel
leydig yang berfungsi testosterone. Hormone ini berperan dalam
Hormon
Reproduksi pada Pria
a. Hormone
gonadotropin
Dihasilkan
oleh hipotalamus (di bagian dasar dari otak) yang merangsang kelenjar hipofisis
sebagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormone FSH dan LH.
b. Follicle
Stimulating Hormon/FSH
Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi
untukmerangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel
Sertoli untukmenghasilkan ABP (Androgen Binding Protein/protein pengikat
androgen) yang akan memacu pembentukan sperma.
c. Luteinizing
Hormone/LH
Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang
sel-sel interstial (sel Leydig) untuk menghasilkan hormone
testosterone.
d. Hormone Testosterone
Testosterone
adalah hormone yang berfungsi merangsang
perkembanganorgan seks primer pada saat embrio belum lahir,
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder pria
sepertijambang, kumis, jakun, suara membesar, pertambahan massa otot,
dan perubahan suara.
Spermatogenesis
terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan
tahap pematangan.
Pada
proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut :
Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah
tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan
pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah
ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi
spermatid.
Spermiogenesis (spermiogensis) adalah
peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi
menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan
cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma
difagosit oleh sel Sertoli.
Spermiasi (Spermiation) adalah
peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus
selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri
(non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil
sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot
peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan
sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri
melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
Selanjutnya bisa di dowloand di
MAKALAH BIOLOGI ORGAN REPRODUKSI MANUSIA.docx
No comments:
Post a Comment