Selamat datang semoga nyaman disini, bermanfaat dan jangan lupa bagikan tulisan ini

Wednesday, November 11, 2015

MAKALAH PENGARUH  LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MAKALAH
PENGARUH  LINGKUNGAN KELUARGA
TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
( Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah  Perkembangan peserta didik )
Dosen Pengampu :
Drs.Harlas Gunawan Ap,m.pd
Description: LOGO UMMI
  









Di susun oleh :
ULFA NURAJIZAH
1431011004




PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan peserta didik   ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan peserta didik .
Pada kesempatan ini, Kami tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama penyusunan makalah ini terutama untuk Dosen kami, Bapak Drs. Harlas Gunawan Ap,m.pd  selaku Pembimbing Mata Kuliah  perkembangan peserta didik, Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan serta teman-teman yang telah membantu.
Dengan penuh kesadaran bahwa tak ada gading yang tak retak, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan. Segala kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini sangat kami  harapkan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita pada umumnya dan bagi kami khususnya.






Sukabumi, 21 juni 2015




Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C.     Tujuan.................................................................................................................................  1

BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengertian keluarga................................................................................................. 2
B.     Peranan dan fungsi keluarga...................................................................................  2
C.     Fungsi keluarga........................................................................................................ 3
D.     Tanggung Jawab keluarga....................................................................................... 4
E.      Faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi anak.............................................................. 4
BAB III PENUTUPAN
A.     Kesimpulan.............................................................................................................. 5
B.     Saran.................................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Sejak lahir, bahkan sejak masih didalam kandungan manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik, menunjukan perubahan atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atautinggi, Sedangkan perkembangan yaitu perubahan yang menyangkut aspek- aspek psikis atau rohaniah, berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak adalah keluarga. Secara genetik, anak telah memiliki sifat-sifat bawaan tertentu sebagai potensi dasar untuk berkembang. Pengaruh-pengaruh interaktif bawaan lingkungan inilah yang akan menentukan proses perkembangan anak.Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter (sigelman & Shaffer, 1995:86) mengemukakan bahwa “...lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organisme yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu
Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan perkembangan siswa adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan siswa
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat utama bagi perkembangan anak, sebab keluarga lingkungan pertama yang dikenal anak sejak ia lahir. Untuk itu penyusun tertarik mengkaji mengenai lingkungan keluarga sebagai pengaruh perkembangan anak.
B.     Rumusan Masalah
dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah, yakni sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan keluarga?
2.       Apa peran dan fungsi keluarga?
3.       Apa faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak?
4.      Apa implikasi faktor lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak di SD?
C.     Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka dapat disimpulkan beberapa tujuan yang ingin dicapai yakni sebagai berikut :
1.      Mengetahui pengertian keluarga.
2.      Mengetahui peranan dan fingsi keluarga.
3.       Mengetahui faktor-faktor keluargayang mempengaruhi perkembangan anak.
4.      Mengetahui implikasi faktor lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak di SD.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Keluarga

M. I. Soelaeman ( 1978 : 4-5 ) mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian keluarga, yaitu :
1.      F. J. Brown berpendapat bahwa
ditinjau dari sudut pandang sosiologis, keluarga dapat diartikan dua macam, yaitu  Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan “clan” atau marga. Dan Dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua dan anak.

2.      Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan

B.     Peranan dan Fungsi Keluarga

1.      Peran Lingkungan Keluarga dalam Konteks Perkembangan Anak

Keluarga sudah dikenal sebagai lingkungan perndidikan yang pertama dan utama. Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan perilaku dan kepribadian anak. Pandangan ini sangat logis dan mudah dipahami karena beberapa alaan sebagai berikut:

Pertama, keluarga lazimnya merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak. Begitu anak lahir, lazimnya pihak keluargalah yang langsung menyambut dan memberikan layanan interaktif kepada anak. Apa yang dilakukan dan diberikan oleh pihak keluarga menjadi sumber
perlakuan pertama yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik pribadi dan perilaku anak. Menurut banyak ahli pengalaman hidup pada masa awal akan menjadi fondasi bagi proses perkembangan dan pembelajran anak selanjutnya.

Kedua, sebagian besar waktu anak lazimnya dihabiskan di lingkungan keluarga. Kalau di sekolah anak menghabiskan waktu sekitar 5-6 jam, maka di rumah anak bisa menghabikan
waktu sekitar dua kali lipat atau lebih dari itu. Besarnya peluang dan interaksi akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan anak.

Ketiga, karakteristik hubungan orangtua- anak berbeda dari hubungan anak dengan
pihak-pihak lainnya (guru, teman, dsb). Kepada orangtua disamping anak memiliki ketergantungan secara materi, ia juga memiliki ikatan psikologi tertentu yang sejak dalam kandungan sudah dibangun melalui jalinan kasih saying dan pengaruh- pengaruh normatif tertentu.Keempat, interaksi kehidupan orangtua- anak di rumah bersifat “asli”, seadanya
dan tidak dibuat-buat.Dalam praktiknya, bagaimanapun pengaruh keluarga itu akan bervariasi.

C.     Adapun fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
a.       Fungsi Biologis
Keluarga dipandang sebagai pranata
Kebutuhan itu meliputi:
1)    Sandang, pangan dan papan,
2)    Hubungan seksual suami istri, dan
3) Reproduksi atau pengembangan keturunan (keluarga yang dibangun
melalui pernikahan merupakan tempat “penyemaian” (bibit-bibit insani yang fitrah).
b.      Fungsi Ekonomis
Keluarga (dalam) hal ini ayah mempunyai kewajiban untuk menafkahi (istri dan anak). Seseorang (suami) tidak dibebani (dalam memberi nafkah, melainkan menurut kadar kesanggupan).
c.        Fungsi Pendidikan (edukatif)

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai “transmiter budaya atau mediator”. Fungsi keluarga dalam pendidikan adalah menyangkut penanaman, pembimbingan atau
pembiasaan nila-nilai agama, budaya dan ketrampilan-ketrampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak.
d.      Fungsi Sosialisasi        
Keluarga merupakan buaian atau penyemaian bagi masyarakat masa depan, dan lingkungan keluarga merupakan faktor penentu (determinant factor) yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran- peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya
e.       Fungsi Rekreatif
Untuk melaksanakan fungsi ini, keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan dengan penuh semangat bagi anggotanya. Maka keluarga harus ditata sedemikian rupa, seperti menyangkut aspek dekorasi interior rumah, hubungan komunikasi yang tidak kaku (kesempatan berdialog bersama sambil santai), makan bersama, bercengkrama dengan penuh suasana humor dan sebagainya
f.        Fungsi Agama (Religius)

Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai- nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Dalam Al-Quran, surat Al Tahrim: 6, difirmankan: ”Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”. Ayat ini memberikan isyarat kepada para orang tua bahwa mereka diwajibkan memelihara diri dan keluarganya dari murka tuhan. Keluarga berkewajiban mengajar, membimbing atau membiasakan anggotannya untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

h.    Fungsi Cinta Kasih

Untuk medorong keluarga sebagai wahana pembinaan cinta kasih sayang serta jiwa kesetiakawanan antara anggota keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat.

D.     Tanggung Jawab Keluarga
    
Tanggung jawab pendidikan yang perlu disadarkan dan dibina oleh keluarga khususnya orang tua terhadap anak antara lain:
1.      Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
2.      Melindungi dan menjamin kesehatannya baik rohani maupun jasmani
3.       Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
4.      Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya pendidikan agama.

E.      Faktor-Faktor Keluarga
Mempengaruhi Perkembangan Anak Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
1.      Keberfungsian Keluarga
Seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal (kondisi fisik, psikis dan moralitas anggota keluarga) dan faktor eksternal (perubahan sosial budaya, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang beragam. Ada keluarga yang kokoh dalam menerapkan fungsinya (fungsinonal- normal) tapi ada juga keluarga yang mengalami keretakan atau ketidakharmonisan (disfungsional atau tidak normal). Keluarga yang fungsional (normal) yaitu kelurga yang telah mampu melaksanakan fungsinya sebagai mana yang sudah dijelaskan. Disamping itu, keluarga yang fungsional ditandai oleh karakteristik :
a)      Saling memperjatikan dan mencintai,
b)      Bersikap terbuka dan jujur,
c)      Orang tua mau mendengarkan anak,menerima perasaannya dan menghargai pendapatnya,
d)      Ada “sharing” masalah atau pendapat diantara anggota keluarga.

2.      Pola hubungan orang tua-anak sikap atau perlakuan orang tua terhadap anak
Radin (Seifert & Hoffnung, 1991) menjelaskan enam kemungkinan cara yang dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak, yakni sebagai berikut.
·        Pemodelan perilaku (modeling of behaviors)
Baik disengaja atau tidak orangtua dengan sendirinya akan menjadi model bagi anaknya. Cara dan orang tua berperilaku akan menjadi sumber objek imitasi bagi anak. Tidak hanya yang baik- baik saja yang diterima oleh anak tapi sifat-sifat yang jeleknya pun akan dilihat pula.
·        Memberikan hukuman dan ganjaran (giving rewards and punishments)
Orang tua mempengaruhi anknya denganmemberi ganjaran terhadap perilaku tertentu yang dilakukan oleh anaknya dan memberi hukuman terhadap beberapa perilaku lainnya.
·        Perintah langsung (direct instruction)
·         Menyatakan peraturan-peraturan
(stating rules) Secara berulang-ulang orang tua sering menyatakan peraturan-peraturan umum yang berlaku di rumah, meskipun hal ini sering dinyatakan secara tidak tertulis.Dengan cara ini anak didorong untuk melihat perilakunya apakah sudah benar atau belum melalui perbandingan dengan peraturan-peraturan tersebut.
·        Nalar (reasoning)
Pada saat menjengkelkan, orangtua bisa mepertanyakan kapasitas anak untuk bernalar, dan cara itu digunakan orangtua untuk mempengaruhi anaknya.
·        Menyediakan fasilitas atau bahan- bahan dan adegan suasana (providing
materials and settings) Orangtua dapat mempengaruhi perilaku anak dengan mengontrol fasilitas atau bahan-bahan dan adegan suasana.








BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN

Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan kepribadian anak, khususnya lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya. Adapun sumbangan lingkungan keluarga yang berimpilkasi terhadap pembelajaran anak di sekolah.

B.     SARAN
Sebaiknya sebagai orang tua hendaknya selalu memperhatikan dan memberikan

pengawasan serta bimbingan kepada anak-anaknya. Hal ini sangat diperlukan karena anak rentan terhadap pengaruh lingkungan. Orang tua harus memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya karena orang tua sangat berperan dalam pembentukan kepribadian anak

DAFTAR PUSTAKA

Daim, dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press

Hasbullah. (1996). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada Pipung. (2011). Peran Keluarga dalam Mensukseskan Pendidikan.

Aninom, Tersedia:http://blog.um.ac.id/ pipuxz/2011/12/20/peran-keluarga- dalam mensukseskan-pendidikan/

Solehuddin, M. (1999). Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.

Wednesday, June 3, 2015

laporan praktikum faktor abiotik tanah



LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN LINGKUNGAN
BAB II
 FAKTOR ABIOTIK TANAH
Dosen:
Suhendar S.Pd





DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

Herlina Hidayati
Puteri galura Asih
Ulfa Nurajizah
Ridwansyah




PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SUKABUMI
2015






FAKTOR ABIOTIK TANAH

I.        Tujuan
1.      Mahasiswa mampu melakukan pengukuran factor abiotik tanah dengan melakukan pengukuran.
2.      Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi faktor-faktor abiotik tanah.

II.     Landasan Teori
Lingkungan adalah suatu sistem yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Artinya, tanpa adanya lingkungan, suatu organisme tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam hal ini, faktor lingkungan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup organisme.Secara garis besar, faktor lingkungan terbagi atas dua, yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik terdiri atas manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.Sedangkan faktor-faktor abiotik contohnya adalah tanah, air, cahaya, udara, suhu, kelembaban, curah hujan, dan lain-lain (Soetjipta, 1993).
Baik faktor biotik maupun abiotik memberikan pengaruh yang sangat besar bagi suatu organisme. Sebagai contohnya adalah tanah yang merupakan faktor lingkungan yang sangat penting bagi makhluk hidup. Begitu juga dengan air, suhu, cahaya, udara, kelembaban, dan lain-lain. Semuanya merupakan faktor lingkungan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup (Subba, 1994).
Tanah merupakan bagian dari ekosistem yang sangat penting. Tanah merupakan habitat bagi hewan darat teruama yang hidup di dalam tanah, seperti cacing, semut, dll. Selain itu, tanah juga merupakan tempat tumbuh bagi tumbuhan (Suhendar, 2015).
Kehidupan hewan dan tumbuha pada tanah tidak pernah lepas dari factor-faktor abiotic tanah, seperti pH, suhu tanah, kadar oksigen, kelembapan, tekstur tanah, ketinggian, kandungan organic, dll. Kandungan organic tanah akan berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah, semakin banyak tingkat organic tanah, semakin subur tanah tersebut. Kandungan organic tanah dipengaruhi oleh vegetasi penutup dan tekstur tanah (Suhendar, 2015).
Factor lingkungan abiotic secara garis besar dapat dibagi atas factor fisika dan factor kimia. Factor lingkungan abiotic sangat menentukan struktur komunitas hewan-hewan yang terdapat di suatu habitat (Suan, 1997).
Tanah dapat didefinisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yag tersusun atas mineral, bahan organic, dan organisme hidup. Apabila pelapukan fisik batuan disebabkan oleh perubahan temperature dan dekomposisi kimia hasilnya memberikan sumbangan yang cukup banyak dalam pembentukan tanah kegiatan biologis seperti pertumbuhan akar dan metabolism mikroba dalam tanah berperan dalam membentuk tekstur dan kesuburan tanah (Subba, 1994).
Derajat keasaman tanah yang terlalu asam atau basa akan menghambat pertumbuhan tanaman karena setiap tanaman memiliki kadar toleransi berbeda-beda terhadap pH tanah. Selanjutnya, factor abiotic tanah lainnya yang tidak kalah penting adalah suhu. Suhu tanah dapat di pengaruhi oleh warna tanah dan vegetasi penutup. Suhu tanah akan mendekati konstan pada kedalaman tertentu. Dari uraian diatas tampak bahwa factor abiotic tanah saling berinteraksi satu dengan yang lainnya (Suhendar, 2015).



III.   Alat dan Bahan
3.1  Alat
1.      Thermometer
2.      Sling meter
3.      Soil meter
4.      pH meter
5.      Oven
6.      Timbangan
7.      Beaker glass
8.      Borer
9.      Cawan petri

3.2  Bahan
1.      Tanah
2.      Hidrogen Peroksida
3.      Aquades
4.      Air



IV.  Prosedur Kerja
4.1  Pengukuran kandungan air tanah
Text Box: Menimbang cawan petri
Text Box: Menimbang tanah yang akan dihitung kandungan airnya kedalam cawan petri
Text Box: Menimbang cawan petri beserta tanah
Text Box: Memasukkan cawan petri yang berisi sampel tanah kedalam oven pada suhu 900 – 1000 C selama 24 jam
Text Box: Menimbang cawan petri beserta tanah yang sudah kering
 



















4.2  Menentukan tekstur tanah
Text Box: Mengambil tanah kira-kira 20 gram
Text Box: Meneteskan sedikit air sehingga membentuk gumpalan bola
 









4.3  Pengukuran suhu tanah
Text Box: Membuat galian sedalam 20-25 cm
Text Box: Mengamati thermometer setelah 10 menit
 









4.4  Pengukuran intensitas cahaya
Text Box: Menekan tombol “press” pada alat luxmeter untuk menunjukan “on”
Text Box: Membuka penutup phtosensor dan mengarahkan photosentor ke arah datangnya cahaya
Text Box: Membaca intensitas cahaya
 












4.5  Pengukuran ketinggian tempat
Text Box: Mengukur perbedaan ketinggian berdasarkan perubahan tekanan yang dilakukan dengan menggunakan altimeter
 




Text Box: Mambaca angka yang di tunjukanText Box: Tarik stop level yang ada dibagian bawah alat setelah 30 detikText Box: Meletakkan alat tersebut pada tempat di daerah arah anginText Box: Menentukan jarum keangka nol4.6  Pengukuran kecepatan angin










4.7  Pengukuran kandungan bahan organic dalam tanah
Text Box: Memasukkan tanah yang akan diuji masing-masing kedalam glas beker
Text Box: Menambahkan air pada beaker glass pertama
Text Box: Menambahkan hydrogen peroksida pada beaker glaas kedua
Text Box: Membandigkan perbedaan warna tanah pada kedua glass beaker tersebut
 
















V.                 Hasil dan Pembahasan

5.1  Hasil


Faktor Abiotik Tanah
Lokasi I
Parkiran

Lokasi 2
Gerbang
Pengukuran ke-
Pengukuran ke-
1
2
3
1
2
3
Kandungan air tanah (%)
69
69
69
69
70.6
70.6
70.6
70.6
Tekstur tanah
liat
liat
liat
liat
liat
liat
liat
liat
pH tanah
6.8
6.9
6.9
6.86
5.4
6.6
6.4
6.13
Suhu tanah (‘C)
18
18
18
18
25
24
23
24
Intensitas cahaya (Klux)
417
439
390
415.3
784
788
795
789
Ketinggian (dpl)
425
425
425
425
425
425
425
425
Kecepatan angin (m/s)
0.4
1.1
1.0
0.83
0.4
0.5
0.6
0.5

Kandungan organik
Hidro:
Tanah ancur¸ warna coklat¸ cacing keluar
Tanah ancur¸ warna coklat terang¸ cacing keluar
Air :
Tanah normal¸ warna hitam
Tanah padat¸ warna hitam
Suhu udara
22.95
22.95
22.95
22.95
63.9
63.5
63.8
63.73
Kelembapan udara
69
71
73
71
63
62.3
62.7
62.3
Kelembapan tanah
60
60
60
60
60
60
60
60

Kesimpulan Sementara :
Pengukuran faktor abiotik tanah di dua lokasi cukup berbeda karena dipengaruhi oleh lingkungan yang juga berbeda.







5.2  Pembahasan
Tanah merupakan bagian yang sangat penting dalam ekosistem,faktor abiotik tanah tidak terlepas oleh faktor faktor lainya seperti :pH,suhu,kadar oksigen,kelembapan,ketinggian,tekstur tanah dll.
Pada praktikum faktor abiotik tanah kali ini kami menggunakan sampel tanah yang berda pada lingkungan sekitar kampus UMMI .pada peraktikum kali ini kami melakukan beberapa percobaan diantaranya mengukur kandungan air dalam tanah,menentukan tekstur tanah,mengukur suhu tanah ,mengukur pH tanah,mengukur intensitas cahaya pada tanah,mengukur ketinggian,kecepatan angin , mengukur kandungan bahan organik dalam tanah,suhu udara dan kelembabapan udara.
Pada hasil pengamatan yang diperoleh pada uji coba tekstur tanah ,tekstur tanah tersebut memiliki tekstur tanah liat karena mempunyai pori-pori mikro kecil dan memiliki kandungan air sebesar 69 %, kandungan air yang tinggi ini dikarenakan intesitas cahaya dan temperatur cahaya yang sedikit , untuk memperolah kandungan air tanah tersebut kami melakukan penimbangan sampel tanah masih dalam keadaan basah dengan berat 20 gram.
kemudian pada percobaan mengukur suhu tanah dengan termometer di dapatkan pada lokasi 1  suhunya sebesar 18 derajat celcius, sedangkan pada lokasi 2 didapatkan suhunya  pengukuran pertama  24 derajat celcius, suhunya lebih tinggi di lokasi 2 dikarenakan pada lokasi 2 cahaya mataharinya banyak.dan pada intensisitas cahaya di dapatkan hasil  pada lokasi 1 sebesar 415,3 dan lokasi 2789 dan kecepatan anginya  di lokasi 1 sebesar 0.83 m/s sedangkan dilokasi 2 sebesar 0.5, kecepatan angin lebih banyak di lokasi 1
kemudian pada percobaan pengukuran pH pada tanah didapatkan  lokasi 1 & 2 pH tanah bernilai 6 yaitu hampir mendekati netral ,kemudian pada percobaan ketinggian didapatkan pada lokasi 1 & 2 sama yaitu hasil sebesar  425 dpl dan pengukuran bahan organik pada tanah adalah tanah ketika ditetesi hidrogen peroksida tanah  menjadi hancur karena teroksidasi tetapi tanah ketika di tetesi air tidak hancur dan pada suhu udara di dapatkan hasilnya 22.95 sedangkan lokasi 263.73  sedangkan pada kelembapan udara lokasi 1 menghasilkan 71 sedangkan pada lokasi 62.3, kelempaban udara dilokasi 1 lebih besar dibandingkan lokasi 2.

VI.              Kesimpulan
faktor faktor abiotik tanah adalah seperti pH,suhu tanah,kandungan bahan organik,kelembapan,intensitas cahaya,dll.
pH pada tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada tanah,selain pH faktor abiotik tanah adalah tekstur tanah,tekstur tanah adalah suatu parameter umum untuk menujukan ciri khas dari tipe tanah,kemudian suhu tanah ,suhu tanah berpengaruh sangat penting terhadap kelembapan udara di lokasi sekitar.selain hal hal tersebut masih banyak yang hal hal dapat mempengaruhi faktor abiotik pada tanah
VII.            Daftar Pustaka

Ewusie, J. Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandung: ITB
Kimball, J. W. 1983. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. Yogyakarta: UGM Press
Soetjipta. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Subba, N. S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta: Universitas Indonesia
Suin, N. M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara
Hanafiah, Kemas. 2007. Dasar-Dasar Ilmu tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Irwan, Zoer’aini. 2007. Prinsip-Prinsip Ekologi Dan Organisasi Ekosistem, Komunitas dan ingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
A . L . Slamet   Ryadi .  1981  . Ekologi  , ilmu   lingkungan  ,  dasar  -   dasar   dan  Pengertiannya . Usaha Nasional. Surabaya – Indonesia
Suhendar,2015, petunujuk praktikum pengetahuan lingkungan , Sukabumi : Lboratorium biologi universitas muhamadiyyah sukabumi.










PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN

  PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE GRATIS SETIAP BULAN   SUDAH 8000 lebih Calon Guru, Guru, Mahasiswa dan dosen  DI SELURUH NUSANTARA TEL...